Pages

Sunday, May 27, 2007

Duabelas Ikan Kecil-Kecil

Duabelas ikan kecil-kecil menjadi penghuni baru kamarku siang tadi. Enam ikan neon. Beberapa ikan oranye. Dan satu ikan neon api, yang menjadi 'godfather' ikan-ikan neonku. Sisanya, ikan-ikan kecil tanpa warna.


Akuarium sebesar 30x30 cm itu telah mengisi ruang kosong di atas rak buku abu-abuku. Jadi terkesan sedikit penuh memang, tapi aku harap seperangkat akuarium dengan ikan-ikan kecil itu bisa memberikan keindahan tersendiri.

Monday, May 21, 2007

Lagi Suka Teater

Aku lagi suka teater.


Lagi. Suka.


Ini berarti bisa saja tahun depan, bulan depan, atau bahkan besok, aku sudah tak lagi menyukainya. Bukan membencinya, namun hanya tak menyukainya lagi. Perasaan yang kembali netral.

Wednesday, May 16, 2007

Dilbert & Dogbert

A few months ago, I accidentally found a Dilbert's strip-comic book at a unique bookshop. It reminded me of how funny he and his dog, Dogbert, were. I knew them, but their absence in my life almost wiped them from my mind.

Though I'm not that in to technology, this Dilbert, who is some kind of a techno-freak guy, can make me laugh. Or, at least, giggled. He and his superior dog.

Glad to found them on the Internet... :)
Not to forget, Dilbert's Boss.

Monday, May 14, 2007

Buku-Buku yang Menunggu (2)

Acara siang tadi berakhir di sebuah pameran buku. Ah...sudah sangat lama aku tidak mengunjungi pameran buku. Aku pun cepat-cepat mengingatkan diriku sendiri bahwa masih ada beberapa buku yang harus (dan harus!) diselesaikan dalam waktu dekat. Jangan sampai aku menambah panjang antrianku sendiri.

Sangat padat, dan penuh buku (tentu saja!). Puluhan stand buku bersaing memamerkan buku koleksinya, diikuti oleh perang diskon yang menarik bagi pihak calon pembeli. Dalam kasus ini, aku termasuk.

Akhirnya, sampul buku Wilt karya Tom Sharpe yang menurutku sangat 'cerita bergambar' berhasil meluluhkan Kepala Divisi Finansial-ku untuk menyediakan budget tambahan siang tadi. Dan langsung diikuti dengan satu buku lagi, 1984 karya George Orwell, yang bila dihitung secara matematis memang cukup menguntungkan. Diskonnya lebih dari 50%!

Dan, seperti sebelumnya, buku-buku baruku itu sepertinya harus mengantri, menunggu gilirannya untuk dibaca. Atau bahkan untuk sekedar dibuka. Suatu saat.

Monday, May 7, 2007

Buku-Buku yang Menunggu

Buku telah menjadi teman baikku sejak aku kecil. Mulai dari buku-buku dongeng dan fabel yang amat aku suka, dengan gambar-gambarnya yang fantastis. Hingga saat ini, buku-buku novel penuh inspirasi atau yang sekedar bacaan ringan.

Aku masih ingat buku pertamaku. Maksudku, buku 'tebal' pertamaku. Sebuah buku petualangan anak-anak karya Enid Blyton, serial Lima Sekawan yang berjudul Rawa Rahasia. Aku memilihnya karena gambar kuda di cover-nya. Sepengetahuanku, serial ini adalah serial buku terlaris pada masanya. Mengalahkan buku Lord of the Ring. Tapi, aku akan membahas tentang Lima Sekawan lain hari saja. Buku ini merupakan hadiah naik kelasku yang pertama. Waktu itu aku masih berada di kelas tiga SD dan kenaikan kelas adalah sesuatu yang patut dirayakan.


Saturday, May 5, 2007

The Namesake, Ketika Keluarga Menjadi Sangat Berharga

Keluarga. Terdekat, namun kadang terabaikan. The Namesake, novel pemberian seorang teman ini menyadarkanku tentang pentingnya keluarga. Bukan seberapa 'penting' mereka, namun lebih pada kebutuhan kita akan keluarga.

Mengambil tokoh seorang pemuda India bernama Gogol, The Namesake sebenarnya bercerita tentang arti sebuah nama. Namun perjalanan hidup pemuda dan keluarganya tersebut digambarkan dengan sangat detail dan menyentuh. Gaya penulisannya sederhana dan mampu diikuti dengan mudah. Novel ini bercerita tentang kepindahan sebuah keluarga India dari India ke AS. Berawal dari sepasang suami istri, Ashoke dan Ashima, yang nantinya akan membesarkan anak-anak mereka, Gogol dan Sonia, di negeri asing.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...