Pages

Friday, October 26, 2007

Dan Lalu, Magelang...

Magelang menyusul setelah Sragen. Di Magelang, juga tak banyak yang bisa aku lakukan setelah melakukan ritual sungkem.

Dulu, aku sering menyempatkan diri berkeliling hingga ke perbukitan atau pegunungan di sekitar Magelang. Mulai dari gunung Sumbing, gunung Telomoyo, gunung Merbabu, hingga bukit Menoreh. Sebuah bukit kecil "Bukit Tidar" terletak di tengah kota. Bukit ini dipenuhi hutan pinus, dan pepohonan salak di sela-selanya.

Tapi, Lebaran kemarin aku memilih tidak berkeliling. Selain karena waktu yang terbatas dan eyang yang lagi sakit, jalanan tampaknya amat padat. Terletak di pinggir jalan raya ke arah Secang, di seberang markas tentara, dari ruang tamu rumah eyang, aku dapat mengamati betapa macetnya jalanan di depan rumah.

Tuesday, October 23, 2007

Sragen, Seperti Biasa

Masih seputar Lebaran, mudik juga menjadi tradisi Lebaran di keluargaku. Untungnya tidak ada tekanan pertanyaan-pertanyaan klasik a la mudik di keluarga besarku yang cenderung cuek. Sampai saat ini. Sebenarnya memang ada pertanyaan-pertanyaan khas twenty-something itu (meminjam kata-kata Mbak Ina), tapi tak aku hiraukan. Mungkin akunya yang terlampau cuek.

Kembali ke topik mudik, tak ada yang terlalu istimewa di acara mudik Lebaran kemarin. Seperti biasa, di Lebaran (Pemerintah) hari pertama, kami sekeluarga berangkat mengunjungi eyang di Sragen untuk menginap semalam di sana. Dan seperti biasa, setelah melakukan ritual sungkem, tak ada lagi kegiatan yang dapat kami lakukan di rumah. Semua sibuk dengan dirinya sendiri dan mencari cara mengurangi panasnya hawa siang itu. Saudara-saudaraku pun memutuskan untuk tidur di ruang tamu yang berjendela besar, walau tak ada angin yang berhembus.

Hebat.

Saturday, October 20, 2007

Diet...!

Terlalu banyak makanan enak yang akan terlewatkan. Itulah alasan mengapa dari dulu aku tidak suka melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Aku suka makanan enak dan kurang dapat menahan diri saat hidangan enak yang berkuah santan atau gorengan yang renyah muncul di piringku. Belum lagi minuman atau makanan penutup yang manis-manis. Nyum!

Dan kemarin, karena akhir-akhir ini aku tak pernah lagi berlatih aikido atau jogging, aku memutuskan untuk mencoba berdiet. Seorang dokter harus dilibatkan agar aku serius dengan program dietku. Alhasil, beberapa saat ini aku harus menghindari makanan yang berminyak dan gula-gulaan.

Friday, October 19, 2007

Yuk, ke Sapi Bali...

Kepopuleran iga akhir-akhir ini tampak meningkat di Jogja. Rumah makan yang menyediakan menu berbahan dasar iga bermunculan. Dan sekitar satu tahun yang lalu, dibuka rumah makan yang menu utamanya menyuguhkan iga di daerah Jl. Damai, dekat rumah makan Jimbaran yang terkenal. Namanya Sapi Bali. Yang juga terkenal.


"Sapi di Bali bukannya justru jarang yang dimakan? Apa ini sapi-sapi yang dikirim dari Bali untuk dimakan di Jogja?" Temanku sempat bingung dengan namanya memang sedikit ambigu.

Tambah Lagi, Please...

Bulan puasa diakhiri dengan perayaan hari raya Idul Fitri. Hari Kemenangan. Yang juga memiliki kutukan tersendiri untukku. Hari Raya Idul Fitri atau lebaran hampir selalu identik dengan manajemen makan yang berantakan.

Jadwal makan tak lagi sarapan, makan siang, dan makan malam. Atau sahur dan berbuka. Tapi menjadi sarapan, camilan, makan siang, camilan, jajan, makan malam, dan camilan. Walaupun sebenarnya ini bisa diakali dengan melaksanakan puasa Syawal. Tapi, masak melaksanakan puasa Syawal hanya karena alasan agar tidak melakukan manajemen makan yang salah?

Tuesday, October 9, 2007

Chuck Norris dan Fakta-Faktanya

Ingat Chuck Norris? Aku mengingatnya sebagai seorang pria berkumis dan berjanggut tebal yang suka menendang dan menembak orang dalam film-filmnya, seperti film perang Vietnam 'Missing in Action' dan serial 'Walker, Texas Ranger'.

Ia adalah seorang tokoh seni beladiri dari Amerika, sekaligus aktor terkenal di era 1970-1980an. Dengan kesan yang sedikit 'brutal' namun selalu menjadi protagonis, Chuck Norris memang sempat menanamkan kesan yang amat kuat ke dalam memoriku. Ia pun menjadi ikon yang 'kuat', 'keras', dan maskulin, dengan status alpha-male. Tapi, jelas bukan tipeku.

Friday, October 5, 2007

Selamat Jalan, Teman Kecilku...

Ikanku (akhirnya) mati satu. Yang ikan neon. Aku sebenarnya tidak tahu kapan tepatnya dia mati, karena aku sudah tidak pernah lagi menghitung jumlah ikan-ikan di akuarium sejak beberapa minggu setelah aku menaruh akuarium di kamarku. Aku bosan mengabsen. Toh mereka tak dapat kemana-mana. Yah, kecuali ke akhirat atau tersedot pipa filter.

Tapi pagi kemarin, sewaktu sedang melamun dan menerawangkan pandangan ke akuarium, tanpa sengaja aku melihat sebuah benda kecil, tipis, seperti benang bewarna putih. Melayang-layang di akuarium.

Aku pikir debu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...