Pages

Thursday, October 20, 2011

Milounge, Teh, dan Menu Tanpa Harga

Fotografer kroket: Hera, Pak Jepret

Setelah sempat tertunda berhari-hari, akhirnya aku berhasil meluangkan waktu untuk ke Milounge. Tapi, kenapa ke Milounge?

"Kasian, setiap lewat sana mesti sepi," ujar Hera.

Oke.

Begitulah, kunjungan hura-hura kali ini berdasar pada alasan kasihan. Meski juga ada rasa penasaran, kenapa kok sepi terus. Padahal letaknya cukup strategis, di Jl. Suroto No.5 Kotabaru, Jogja.

Sebenarnya, Milounge ini sendiri merupakan sebuah business lounge dengan tiga tipe ruang rapat. Ada juga satu ruang makan untuk berdua, semacam tempat fine dining, tapi aku tidak tahu apakah ini salah satu dari tiga ruang tadi atau bukan.
 

Dalam perjalananku ke Milounge, Hera yang sudah sampai terlebih dahulu, memberi kabar yang cukup mengagetkan.

Hera: "Ohyes. They don't put any price on the menu. You think you're in Mulia or something?"

Oke. Sudah terlambat untuk mengganti lokasi. Kecuali kalau aku berniat meninggalkan Hera sendirian di sana dengan menu tanpa harga itu. Hihihi!

Maka, setelah sampai di Milounge, aku pun segera melihat menu tanpa harga tersebut. Memastikan, jangan-jangan Hera kurang teliti. Rupanya, deretan nama-nama jenis minuman dan makanan terpampang tanpa petunjuk sedikitpun berapa harga mereka.

Hm... apapun yang terjadi, terjadilah. Uang gajian pun siap untuk dihutangkan padaku kalau-kalau uang tunai yang aku bawa tidak cukup dan mereka tidak menerima debit.

Yeah rite.

Meski begitu, boleh dibilang tempat ini bagai oase bagi penyuka teh (yang adventurous). Belasan jenis teh (atau mungkin hingga 20-an) terpampang di menu, siap dicoba. Dari yang biasa seperti 'Earl Grey', hingga yang bernuansa Twilight Saga: 'Silver Moon'.

Yak. Dan aku memilih Silver Moon.

Bukan karena efek Bella-Cullen, tapi karena menurut Mbak Pelayan, teh jenis itu memiliki rasa buah-buahan yang unik. Hm...

Sementara Hera memilih Earl Grey. Ini menurutku merupakan sedikit penghinaan bagi banyaknya pilihan teh dan dapat dikategorikan sebagai tindakan tidak adventurous yang setara dengan memesan Lemon Tea.

Lalu untuk camilannya, kami membeli kroket keju dan potato wedges. Tadinya aku ingin memilih potato skin whatsoever, tapi agaknya Mbak Pelayan tidak begitu suka kalau kami memilih makanan yang mirip-mirip.

Mungkin dia juga berpikiran sepertiku. Nggak total, nggak adventurous.

Ketika pesanan kami keluar, langsunglah kami cicipi. Sambil mengobrol dan menggosip, tentunya. Business Lounge berubah menjadi Chit-chat Lounge.

Jujur. Aku suka sekali dengan teh Silver Moon pesananku itu. Rasanya tidak sesuai yang aku bayangkan sih, tapi justru lebih dari ekspektasiku. Rasa teh dengan aroma buah-buahan yang manis, menyegarkan, dan ringan. 

Sementara, untuk kroketnya dan potato wedges-nya, kami juga tidak ada keluhan. Saus tartar-nya enak dan kroketnya berkeju. *Ya iyalah!*

Setelah semua pesanan masuk ke dalam perut, yang tersisa hanyalah... HARGA!

Hera yang sempat mencuri lihat di papan tulis di dalam, memberiku sekelumit petunjuk bahwa harga teh yang kami pesan masing-masing berkisar Rp 45.000,-. Ini mungkin sekali, karena mereka tidak mungkin menghilangkan harga dari menu tanpa 'sebab', kan?

Kami pun memutuskan untuk bersikap 'apapun yang muncul di nota, jangan tampak terkejut'. Dan menyiapkan sekitar Rp 150.000,- per orang. Yah, kalau teh diberi harga Rp 45.000,- maka mungkin sekali kroketku harganya tak terbayangkan.

Ketika nota kami datang, kami menunggu Mbak Pelayan pergi, dan baru membukanya. Eng-ing-eeeeeng....

Ternyata harga teh kami masing-masing 'cuma' Rp 21.500,- dan snack-nya masing-masing 'cuma' Rp 25.000,-. Fiuuuuh...

"Kalo memang harganya segitu aja, kenapa harus nggak pake harga di menunya ya, Ndie?" tanya Hera, menanti pencerahan.

I don't know, Her... I really don't know... *slow motion answer*

3 comments:

Hera Ariani said...

ahahahahhaaa! Kunjungan di sore hari yang cocok bagi pencari adrenalin di sebuah kafe...Adrenalin lho Ndie.

Dwi Ananta said...

Wow terhitung murah juga ya :) tempatnya nyaman?

bulb-mode said...

@ Hera Ariani:
Kapan ke sana lagi, Her? Masih banyak menu yang perlu kita bongkar harganya... :-S

@ dweedy:
Untuk ukuran menu tanpa harga sih emang nggak semahal bayangan.. :p Tapi nggak tau juga menu-menu yang lain, yang belum sempat dicoba...
Tempatnya lumayan. Tapi kalo pilih outdoor, ati-ati banyak nyamuk... :-S

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...