Pages

Sunday, September 30, 2007

Pencarian Villa di Ujung Minggu

Walau akhir minggu, Sabtu kemarin Kaliurang tetap tidak seramai biasanya. Mungkin pengaruh bulan puasa. Aku pun, kalau tidak karena sedang ada keperluan, mungkin tidak akan meluangkan hari Sabtu-ku kemarin untuk mengunjungi Kaliurang.

Pertama, karena ini bulan puasa. Dan itu berarti aku tidak bisa mampir dan menghangatkan diri sejenak di warung di pinggir taman bermain, sambil menikmati segelas susu coklat hangat favoritku. Kedua, karena akhir-akhir ini hawa di Jogja terasa amat dingin. Apalagi di Kaliurang.

Friday, September 28, 2007

Serpihan Memori E-Mail


"Enaknya pakai nama apa ya untuk e-mail?"

Kamu hanya terdiam, sambil terus membaca tulisan-tulisan di layar komputer. Aku melihat sedikit senyuman tersungging di bibirmu. Apakah karena pertanyaanku, atau karena e-mail yang kamu baca? Aku tak pernah menanyakannya.

Monday, September 24, 2007

Levi-Levi yang Menyesatkan

Walau pun aku belajar di dunia ilmu sosial, tapi yang namanya ilmu antropologi baru menarik minatku akhir-akhir ini. Aku tak tahu apa yang membuatku tertarik mempelajari tentangnya. Yang jelas, tiba-tiba saja aku dibayang-bayangi oleh keinginanku untuk membaca buku-buku antropologi.

Yang hingga sekarang belum aku mulai.

Tuesday, September 18, 2007

Sehari di Pasar Gawok



Pasar Gawok termasuk pasar yang cukup besar. Dan ramai, karena memang hanya buka di hari pasaran, Pon. Semakin ramai di hari Minggu Pon. Pasar ini terletak di pinggir desa, dikelilingi oleh rumah-rumah yang berbatasan dengan sawah.

Letaknya juga cukup terpencil, agak jauh dari Stasiun Purwosari. Aku dan Doni harus berjalan sekitar dua kilometer, naik bis 30 menit, menumpang pick-up satu kali lagu 'Kucing Garong', dan... voila, kami akhirnya sampai di Pasar Gawok.

Di pasar ini, kami tidak hanya bisa menemukan sayur-mayur dan peralatan masak-memasak seperti di pasar tradisional umumnya. Ada banyak hal menarik yang bisa dijumpai di sana.

Tempat yang cocok untuk berburu foto. Belajar mengambil gambar 'human interest'.


Sunday, September 16, 2007

Pria Ipanema, Episode "Maharaja Dreams"


Aku bertemu dengannya lagi! Dan karena tak kuduga, pertemuan kali ini lebih menyenangkan. Untukku.

Acara fashion show yang kudatangi siang tadi kupikir akan menjadi fashion show biasa. Namun rupanya Tuhan berkehendak lain.

Dengan tema "Maharaja Dreams", siang tadi Centro menampilkan koleksi baju-bajunya di catwalk yang telah disiapkan di tengah Centro lt.2 (kalau tidak salah). Sekitar 20 baju diperagakan oleh empat model perempuan dan dua model pria.

Dua model pria? Hm... apakah itu berarti...?

Saturday, September 15, 2007

Orang-Orang yang Diuapkan

Aku bermimpi tentang orang-orang yang diuapkan. Bukan hanya dihilangkan identitasnya, namun benar-benar diuapkan. Sepertinya buku 1984 karangan George Orwell yang aku baca sebelum tidur benar-benar merasuki pikiranku. Sedikit lebih ekstrim, mungkin.

Mereka ditaruh di sebuah ruang yang terbuat dari batu pualam hitam, dengan dinding luar yang mirip amplas. Bergerigi. Ruangan berbentuk persegi panjang itu tipis, dan diapit oleh lempengan-lempengan besi yang siap mengalirkan listrik berkekuatan amat tinggi.

Aku tak tahu seberapa tinggi voltasenya. Aku hanya tahu itu sangat tinggi, hingga dapat mengubah orang menjadi uap.

Thursday, September 13, 2007

Setangkai Mawar di Awal Puasa

Semalam, aku menemukanmu, teronggok nyaris layu, di apitan tangan-tangan ringkih Kubi. Kedinginan, mungkin. Hawa malam Jogja memang sedang tak bersahabat.

Siapa yang meninggalkanmu?

Aku ucapkan terima kasih, pada entah siapa, melalui ini.

Wednesday, September 12, 2007

Haaatching...!

Awalnya hanya sekelumit rasa sakit di tenggorokan. Seperti panas dalam. Walau aku tahu itu adalah gejala awal dari flu, aku mengabaikannya. Aku memang mempunyai ekspektasi berlebih pada F.G Troches "Meiji".


Bahkan, aku tetap menantang dinginnya hawa Jogja. Malam di saat aku merasakan sakit tenggorokan, aku menyempatkan diri berkunjung ke sebuah tempat makan (atau tempat nongkrong?) di bilangan Kotabaru, yang tak jelas definisinya. Bangunan tanpa dinding dan atap.

Sunday, September 9, 2007

Jadi Mau Diet?

Beberapa potong tahu petis, beberapa iris lumpia, beberapa potong jamur goreng, satu piring nasi porsi satu setengah, satu mangkok sapo tahu seafood, sepotong besar buntut goreng dengan kuahnya, sepotong ikan tuna bakar, secuil ayam bakar, sekerat empal gepuk, dan diakhiri dengan beberapa suap es krim napolitan tradisional.

Minumnya? Segelas es teh manis dan segelas juice strawberry.

Ah, benar-benar lezat.

Malam tadi, aku melupakan niatku untuk berdiet dan memanjangkan kaki.

Friday, September 7, 2007

Pria Ipanema dan Kaki-Kaki Panjang

Semalam, aku kembali mengunjungi acara fashion show. Sebanyak 12 perancang tampil dalam acara yang menjadi rangkaian agenda Jogja Fashion Week tersebut.

Pakaian yang diperagakan cukup menarik. Ragamnya yang banyak membuat fashion show malam tadi tidak membosankan. Dari corak tradisional, modern, kasual, gaun, hingga pakaian kerja, semua ada. Modelnya pun tak kalah menarik. Anggun. Disertai dengan koreografer dan lagu pengiring yang saling mengisi.

Ini kali ketiga aku mengunjungi acara fashion show dalam waktu kurang dari dua minggu. Dan lusa, masih ada satu fashion show lagi yang harus aku kunjungi sebelum memasuki bulan puasa.

Wednesday, September 5, 2007

Surat dari Seorang Kawan

Hi! Apa kabar?

Bagaimana perasaanmu hari ini? Mendengar ceritamu malam tadi, aku jadi teringat akan kisah lain yang pernah aku rasakan. Pernah juga aku mendengar kisahmu itu dari orang lain. Kisah patah hati sering mirip.

Broken heart? I've been there, several times. Menyakitkan memang. Makanya, tak ada salahnya bila kamu menangis. Itu bukan lemah, itu hanyalah cara ketika semua kata-katamu seakan tak berarti lagi. Ketika kata-katamu tak mampu kamu ungkapkan.

Tuesday, September 4, 2007

Menuju Pasar Gawok

Perjalanan menuju ke Solo dengan menggunakan Pramex rupanya tak semulus bayanganku. Setelah aku terlambat bangun hingga hampir satu jam, kereta yang berangkat jam 7 pagi berhasil kami kejar dengan motor trill (?). Pagi itu, walaupun aku tahu Doni akan menjemputku dengan motor, aku tak tahu bahwa motor yang dia maksud adalah motor trill (?). Motor yang tinggi dan 'berbahaya'. Tanpa spion.

Perjalanan yang seharusnya ditempuh selama satu jam, pagi itu memakan waktu 2,5 jam. Kami harus berganti kereta sampai 2 kali. Namun perjalanan yang lama itu cukup menjadi pengalaman tersendiri. Pagi itu, aku merasa amat bingung karena banyak hal menarik di dalam satu gerbong kereta.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...