Pages

Thursday, May 1, 2008

Pinus di Hutan Imaji


"Hutan pinus itu telah layu."

"Benarkah?"

"Yup. Akhirnya."

"Nadamu terdengar skeptis."

"Bukan skeptis, tapi logis."

"Maksudmu?"

"Seperti yang kamu bilang. Lebih baik aku biarkan saja hutan itu layu, bukan?"

"Lalu?"

"Aku hanya memikirkan ulang perkataanmu."

"Dan?"

"Dan aku memang lelah mengurus hutan itu. Dan aku juga bosan meminta pertolongan yang tak kunjung datang."

"Kamu yakin bila pertolongan itu datang, hutan itu tak akan layu?"

"Tidak. Aku juga tidak yakin akan itu."

"Lalu, apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Menanam bibit pinus baru dan lalu kembali membiarkannya layu?"

"Sepertinya belum."

"Kenapa?"

"Aku belum menemukan lahannya. Dan aku tak ingin membuatnya layu."

"Bukankah banyak lahan kosong yang bisa kamu tanami?"

"Yah... ada beberapa yang sedang aku pertimbangkan."

"Hati-hati. Terlalu banyak berpikir bisa membunuh indera lain yang dianugerahkan padamu."

"Hm... kamu benar. Tapi aku suka berpikir."

"Ada apa dengan perasaanmu? Bukankah kamu bisa memakai perasaan dan logika dengan seimbang untuk menentukan lahan itu?"

"Aku tidak percaya pada perasaanku."

"Oya?"

"Menanam hutan pinus tidak dapat menggunakan perasaan. Kamu bertanggungjawab atas hidup setiap pohon yang berdiri di dalamnya."

"Aku tidak mengerti."

"Bila satu pohon layu, itu akan meyakiti perasaanku. Jadi aku harus menanamnya dengan benar. Dengan pikiran dan otak."

"Kamu terlalu menjaga hatimu dengan otakmu."

"Ya, mungkin karena otakku lebih kuat. Walau kadang hatiku bertindak lebih cepat."

"Lalu apa yang otakmu katakan sekarang?"

"Ia hanya menyuruhku untuk menunggu dan lebih mempertimbangkan semuanya."

"Dan sementara itu?"

"Sementara itu, aku akan menanam hutan pinusku di lahan seluas langit."

"Oh... di mana letaknya?"

"Letaknya tak terjangkau. Lebih jauh dari imajinasiku."

"Ah. Lagi-lagi kamu berlebihan."

4 comments:

dhiraestria dyah said...

ndie, sambil menunggu hutan pinus, kalo kamu tertarik pada tanaman tebu ntar aku kenalin ke temenku yang penggiat tebu..
:p

bulb-mode said...

dhiraestria dyah:
Hm... tebu? Sementara aku lg menghindari konsumsi gula dengan meminum hanya soda hitam tanpa gula...? ;p

hardidjan said...

halo, pinus...

bulb-mode said...

hardidjansitepu:
Halo juga... :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...