Pages

Tuesday, December 23, 2008

Alergi dan Kucing Garong

Aku terkena alergi yang lumayan parah. Awal-mulanya (kemungkinan) karena makan dua tahu krispi yang dibeli di Indogrosir.

Antibodiku memang kadang terlalu sensitif. Banyak hal yang bisa menyebabkan alergi. Seafood yang tidak segar, saus tiram, antibiotik, sampai obat berakhiran gen/gin.

Wednesday, November 5, 2008

Berawal dari Musik


Aku ingat sekali dia sempat membuat band beraliran 'Blink 182' di era SMP-SMA-nya. Manggung dari SMA ke SMA. Sering muncul di scene musik di Jogja.

Lalu dia menghilang dari musik. Alasannya, bandnya sudah tidak sealiran musik lagi.

Ia pun merambah ke dunia tulis menulis. Menulis di sini, di sana, majalah, web, tapi tidak di blog. Atau dia tidak memberitahuku alamat blognya? Hm...

Monday, October 27, 2008

Warna Suram Laskar Pelangi


Akhirnya aku menonton Laskar Pelangi. Dan banyak sekali yang ingin aku katakan. Aku kesal, karena film yang sebenarnya punya kekuatan ini disajikan dengan kualitas yang mengecewakan.

Intinya, aku kesal.

Kuakui, aku menonton Laskar Pelangi karena terseret oleh popularitas bukunya - yang belum pernah aku baca. Karena itu, aku ingin berceloteh hanya tentang film Laskar Pelangi, aku tidak berani berpendapat tentang bukunya.

Lagipula, seharusnya aku bisa puas dengan suatu film tanpa harus membaca sebuah buku terlebih dahulu, bukan?

Thursday, October 2, 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri!


Akhirnya lebaran tiba juga.

Dimulai dengan takbir, berlanjut sholat ied di keesokan harinya, lalu sungkem, dan kemudian menyantap opor ayam-sambal goreng-ketupat bersama keluarga besar.

Ritual lebaran yang belum tergantikan.

Selamat hari raya Idul Fitri... mohon maaf lahir dan batin ya...!

Begitulah. Semoga singkatnya kata tidak mengurangi makna yang ada. Terutama di tengah gegap gempita perayaan kemenangan, seperti kata temanku. :)

Thursday, September 18, 2008

Ayam Kacang Mete


Dan aku kembali memasak. Inilah resep yang aku pilih untuk berbuka puasa. Sederhana, mudah, cepat, tapi (lumayan) enak. :p

Wednesday, September 17, 2008

Main Masak-Masakan


Aku sekarang tahu kenapa setiap mengundang makan tamu ke rumah, ibuku lebih suka memasak semuanya sendiri. Dibantu oleh pembantu dan anak-anaknya, tentu saja.

Dulu, aku pikir itu adalah kegiatan yang amat tidak praktis. Belum tentu lebih murah, jelas lebih merepotkan, melelahkan, membutuhkan waktu yang lebih lama, dan mungkin sekali masakannya gagal.

Tapi ternyata, di luar semua itu, memasak memunculkan kepuasan yang mengalahkan rasa lelah. Menyenangkan sekali ketika bisa merasa menjadi bagian dari masakan itu sendiri.

Monday, September 8, 2008

Selamat Pagi!

Pagi baru telah datang.
Ringan dan sejuk,
Terselip nuansa damai.

Selimutku masih membungkus,
Tapi aku sambut pagiku.

Saturday, September 6, 2008

While the Whale Was Sleeping


Awalnya, aku hanya ingin membuat ikan paus yang lucu. Ikan paus yang sedang tidur dengan warna-warni yang lucu.

Konsepnya: Paus Psychedelic!

Paus mabuk, yang mengeluarkan spektrum-spektrum warna ceria di kulitnya.

Coret sana, coret sini... alhasil jadilah sebuah ikan paus yang penuh warna. Paus yang sedang menikmati tidur siangnya, ditemani kapal nelayan, monster laut, dan anemon raksasa.

Kali ini, aku membuatnya tanpa bimbingan. Puas juga melihat hasilnya. :D

Thursday, September 4, 2008

Jembatan, Gua, dan Danau

Daerah itu sepertinya aku kenal. Tebing-tebing yang tinggi, di tengah sepinya pedesaan. Hijaunya pohon hanya tampak segelintir, lebih banyak tanah yang coklat kekuningan.

Mobil terus kulaju hingga ke ujung jalan. Jalan tanah yang berdebu. Suasananya masih sepi. Hening dan hambar. Kering.

Di ujung jalan, kulihat jembatan itu. Ya, jembatan yang diceritakan ayahku. Panjang sekali, jelas lebih dari 500 meter. Ia bergoyang-goyang mengikuti ritme hembusan angin.

Wednesday, September 3, 2008

Phi Phi Day Two: Selamat Tinggal!


Setelah semalaman berpikir, membuatku mengambil keputusan yang instan untuk mengatasi kekhawatiran perjalanan pulang ke Krabi.

Pilihan untuk menggunakan pesawat sudah dihapus dengan cepat. Walau bisa membawa kami kembali ke Krabi dalam hitungan menit, tapi ternyata pesawat ini sedang tidak aktif.

Pesawat tidak berani mendarat dengan gelombang setinggi ini. Kira-kira itulah alasannya. Maklum, pesawat amphibi.

Tuesday, September 2, 2008

Phi Phi Day One: Selamat Datang!


Berlibur ke Pulau Phi Phi adalah ajakan yang menggiurkan. Dengan embel-embel kawasan yang dipakai untuk pengambilan gambar film The Beach, pastilah Pulau Phi Phi memiliki keindahan yang menakjubkan.

Menghabiskan akhir minggu di pulau kecil, dengan pasir putih dan lautan biru jernih memang menyenangkan. Apalagi untuk aku yang sedang parah-parahnya merindukan berenang di laut. Karimun... oh, Karimun... :(

Monday, September 1, 2008

Krabi - Ao Nang: Sepi, Sendiri, Lagi...


Krabi adalah kota kecil yang aneh. Ini menurutku awalnya.

Merupakan salah satu kota transit menuju Phi Phi Island yang terkenal itu, aku membayangkan Krabi seramai kota Jogja, atau minimal kota Solo. Apalagi dengan tersedianya fasilitas bandara internasional.

Tapi ternyata tidak. Kota Krabi tenang sekali. Sepi dan tidak bergejolak, nyaris seperti kota mati. Menurutku, bahkan kota Sragen pun lebih ramai dari ini. Padahal aku mengunjungi Krabi di akhir minggu.

Saturday, August 30, 2008

Malaysia Day Four: Putrajaya - Twin Tower


Putrajaya adalah satu kota yang mendapat label 'recommended' dari Mbak Ambar. Sekilas, kota ini memang mirip dengan kota wisata. Semua begitu tertata, begitu bersih, dan... begitu 'baru'. Jauh, bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur.

Dan itu membuatnya tampak artifisial.

Malaysia Day Three: Penat!

Aku lelah secara fisik dan mental. Hari ini, istirahat dan bersantai-santai di hotel sepertinya menyenangkan. Berbaring di kasur, sambil menonton TV dan ngemil.

Yup, aku memilih untuk menghabiskan hariku dengan bermalas-malasan di kamar hotel, menikmati kenyamanan yang ada.

Friday, August 29, 2008

Malaysia Day Two: Pusing-Pusing di Kuala Lumpur


Museum National adalah tempat yang kedua yang kami kunjungi setelah Istana Kenegaraan Malaysia. Museum ini berisi tentang negara Malaysia, dari jaman penjajahan hingga sekarang.

Secara reflek, memori ingatanku membuka file tentang perjuangan Pak Karno. Dan secara reflek pula, aku merasa sedih. Di dalam ruangan-ruangan tersebut terpajang berbagai pencapaian mereka. Cukup membanggakan, memang.

Negara Malaysia yang begitu bangga dengan mobil Proton-nya, dibandingkan dengan negara Indonesia yang begitu bangga bisa membeli mobil Mercedez Benz. Duh...

Wednesday, August 27, 2008

Malaysia Day One: Batu Cave - Genting - Kain!


Berbeda dengan perjalanan ke Singapura, kali pertanyaan yang berputar-putar adalah bagaimana kami akan berkeliling selama di Malaysia.

Monorail? Taksi? Ikut tour? Atau berjalan kaki? Yang jelas, di sana tidak ada Leo Sang Penunjuk Arah. Dan mood-ku sedang tidak cocok untuk bertualang mencari jalan sambil tersesat-sesat selama lima hari. Apalagi tanpa Dik Andra.

Alhasil, pilihan jatuh pada tour. Waktu di airport pun aku habiskan untuk mencatat berbagai agen tour yang mungkin bisa membantu kami.

Monday, August 25, 2008

Uniquely Singapore: Sindrom Belanja Akut


Apa yang akan aku lakukan di Singapura? Berkunjung ke rumah singa berbadan mermaid yang bernama Merlion?

Pertanyaan itu terus berkeliling di otakku selama perjalanan menuju Singapura. Ia menjelajah setiap sel abu-abu yang merespon.

Sayangnya, jawaban yang aku dapat selalu sama: BELANJA! Dan itu memberikan nuansa mual di awal perjalananku.

Sunday, August 24, 2008

Mendadak Panik: Singapura - Malaysia - Thailand

Ajakan mendadak kerap mendapat respon positif dari aku. Apalagi kalau ditanyakan di pagi hari, beberapa saat setelah bangun tidur. Di saat-saat setengah sadar seperti itu, bahkan ajakan untuk melihat semut berbaris pun akan terdengar menarik.

Seperti ajakan di pagi hari beberapa waktu yang lalu. Tour lima malam ke Malaysia terdengar menarik, dengan appetizer tiga malam di Singapura dan dessert tiga malam di Thailand. Walau dari dulu aku tidak pernah tertarik dengan Singapura dan Malaysia, ajakan di pagi itu berhasil membuat ketertarikan-instan-ku terusik. Dan bangkit.

Thursday, July 10, 2008

Belajar Melukis Semangat

Yang kamu butuhkan untuk belajar melukis adalah niat yang kuat. Dan teman yang baik hati. Seperti Deni, Sang Pak Tino Sidin. Setelah itu, baru mulai menyiapkan alat-alat teknisnya.

Tuesday, July 8, 2008

Rasisme di Depot Mie Malang


Mencari cwie mie Malang di kota Malang ternyata tak semudah yang aku bayangkan. Depot cwie mie Malang tidak tersebar di jalanan kota Malang, sebanyak warung gudeg tersebar di jalanan kota Jogja.

Kami harus bertanya-tanya pada tukang becak sebelum mendapatkan info tentang bakmi yang enak di Malang. Namanya Depot Mie Sawahan, letaknya di Jl. Yulius Usman 15 B-C, Malang.

Monday, July 7, 2008

Huru-Hara Kuliner: Bandeng Elan 1, Gresik


Bandeng yang dimasak mirip tahu telur? Hm... menu ini membuatku penasaran.

Karena aku belum pernah mencicipinya, atau pun melihatnya, aku pun mencobanya. Bentuknya seperti telur dadar, dengan irisan bandeng di dalamnya. Sekilas, memang mirip sekali dengan tahu telur. Ikut menyertainya adalah sambal kacang khas Elan 1.

Saturday, July 5, 2008

Ke Bojonegoro


Berkunjung ke sebuah kota baru, entah itu dekat atau jauh, memang menyenangkan. Tapi semuanya terasa berbeda bila agendanya adalah mengantar sahabat pindahan.

Itulah yang aku rasakan beberapa hari yang lalu. Pergi ke Bojonegoro, Jawa Timur dengan tujuan mengantar Dhira pindah ke kota barunya. Dua malam di Bojonegoro memang kami gunakan untuk berkeliling. Bukan berwisata, tapi lebih untuk mengenal keseharian kota Bojonegoro.

Thursday, June 19, 2008

Tahap-Tahap Kebahagiaan


Philippe Bizot telah mengunci perhatianku sejak awal. Ketika dia memilih untuk membuka pertunjukan pantomimnya malam itu dengan tema 'Perpisahan'.

Dengan sebuah kursi dan tali-temali, Bizot tampil di tengah panggung dengan mengusung kesedihan. Tata cahaya yang kelam, lengkap dengan lagu yang mengalun sendu, menguatkan rasa sedih yang terasa.

Tuesday, June 10, 2008

Dengarkan Aku...

Aku sama sekali tak ingin mengganggu kalian dengan mengatakan ini semua. Tentang betapa tremor-tremor aneh itu kembali menyerangku. Merayap di sekujur tubuh, dan menyublim dengan tiba-tiba.

Kali ini bukan karena genggaman tangannya di hari yang basah. Bukan karena senyumnya yang sehangat sup krim jagung favoritku. Atau karena kecupan ringan darinya di depan rumah. Bukan pula karena SMS-SMSnya yang kerap menggodaku di pagi hari.

Thursday, June 5, 2008

Giat-Giat Ber-Plagiat


Entah beberapa bulan telah berlalu sejak aku mengirimkan email keberatan kepada Penerbit Delokomotif. Dan kemarin Ogi menyegarkan ingatanku tentang plagiarisme yang dilakukan oleh penerbit tersebut.

Aku ingat, saat aku mengirimkan email itu, aku benar-benar sedang kesal terhadap berita yang disampaikan Dito di suatu malam.

Dia masuk ke kamarku dengan membawa sebuah buku kecil di tangannya. Judulnya '100 Warung Makan Enak di Jogja'. Hm... jarang-jarang adikku membeli buku seperti itu. Dia menyuruhku membacanya.

"Ini ngejiplak trulyjogja.com, Mbak," katanya.

Wednesday, June 4, 2008

Diayun, Bukan Dilempar!


Waktu bersenang-senang yang tepat adalah selepas kerja seharian. Tidur, membaca, bermain piano, menari, menyanyi, bowling, apapun.

Itu pula yang aku lakukan semalam.

Aku bermain bowling selepas kerja. Um... sebenarnya, temanku yang bermain bowling selepas kerja. Sementara aku sedikit bingung dengan jam kerjaku yang tidak teratur.

Thursday, May 29, 2008

I am Ms. Love

I missed you...


I loved you...


I miss loving you...



- m e -



Tuesday, May 27, 2008

My Classic Hero: Indiana Jones!

Tanggal 22 Mei telah terlewati. Ini berarti film terbaru Indiana Jones sudah diluncurkan. Dan ternyata memang sudah muncul di bioskop dekat rumahku. Sekaligus di dua studio!

Harus aku akui sekali lagi, bahwa aku memang suka Indiana Jones. Suka sekali. Sejak film pertamanya, sampai film terbarunya.

Thursday, May 22, 2008

Maaf...

Apakah aku melukaimu?


Katakanlah. Aku benar-benar meminta maaf.


Atau kamu ingin menghilang? Menyatu dengan permainan waktu.


Aku tahu kata maaf tidak mungkin menyembuhkannya. Aku tahu, bahkan sebelum aku melukaimu.


Lagi. Dan lagi. Dan lagi.


Tapi duniamu masih terlalu jauh. Kenapa pula kamu tergesa-gesa?


Dahan-dahan pinus belum juga mulai berdendang. Aku belum sempat mendengarnya.

Haruskah aku patahkan dahannya segera?



Kalau itu membuatmu terluka, maafkan aku.


Aku hanya memberi apa yang kamu minta.

...


Tuesday, May 20, 2008

Bukit Berkabut di Hari yang Kalut


Aku terserang flu.

Dan setelah meminum obat flu yang mengandung obat tidur, yang ternyata membuatku justru semakin terjaga entah kenapa, aku memutuskan untuk terus terjaga hingga pukul 3 pagi. Padahal, satu hari sebelumnya, aku hanya sempat tidur 3 jam. Yaitu dari jam 3 sampai jam 6 pagi.

Tapi itulah yang harus aku lakukan agar tidak tertinggal jemputan untuk berangkat ke Candi Borobudur.

Yap. Kami akan mengamati candi megah itu bangun dari balik selimut kabutnya.

Tuesday, May 13, 2008

Selamat Datang, Musim Panas...

Ayo, kemari. Kita sambut musim panas.

Lepaskan sandalmu dan berlarilah! Rumput hijau tebal tak akan menyakiti kaki kita.

Lihat langitnya dari atas bukit ini. Biru menawan dengan gumpalan kapas yang mengambang di antaranya. Dan di ujung sana, gunung-gunung itu seakan juga sedang berpiknik.

Monday, May 12, 2008

Happily Ever After!


The marriage of Sultan's daughter had been the talk across the town. Yes, a marriage of a princess would always be a huge event for the people.

That's why I was very honored when I received the invitation for the wedding party. It was held on Friday night.

So, Friday night came. I went to the party with a friend, and my parents. They were invited, also. And there we were, queuing with thousands of guests.

The Birth of My Design

When I was a little girl, designing - absolutely - was not what I imagined I would be doing at the age of now. Though my mother designed lots of clothes since I hadn't been born yet, I was too busy looking for 'my own dream'.

My passions were in something else. I love sports. I love traveling. I love lots of things. But not fashion.

Yet, time has its own way to turn our plans up-side-down, hasn't it?

Saturday, May 10, 2008

Tolong Bangunkan Aku...


Ia memang jauh. Tapi ia ada.

Semakin hari rupanya pikiranku semakin tolol. Semakin tak karuan dan tak terarah.

Yah, seharusnya aku membencinya. Atau paling tidak mengusirnya dari kehidupanku karena semua jadi terjungkir-balik.

Mungkin aku yang berlebihan.

Thursday, May 8, 2008

Buku-Buku yang Lelah Menunggu

Aku tak bisa mengendalikan diri.

Tanganku sibuk bergerilya di antara tumpukan buku. Kakiku berjalan kian-kemari, mengikuti irama tangan. Mulutku sibuk melafalkan judul-judul buku, seperti mendengungkan mantra-mantra penolak bala. Dan mataku, mereka terus memindah-mindahkan fokus, hingga terasa berkunang-kunang.

Monday, May 5, 2008

Excuse Me, My Mother Tongue...


My early writings were in English. Not some great writings, with lots of data, beautiful quotations, and nicely prepared.

My early writings were only some kind of daily journals. A task that I had to do every week at school, for a year or so. My teacher, Ms. MacCandlish (yes, I do remember my 2nd grade teacher!), always used the same topic for those writings.

‘What did you do yesterday?’ was the one and only topic that we used.

Thursday, May 1, 2008

Pinus di Hutan Imaji


"Hutan pinus itu telah layu."

"Benarkah?"

"Yup. Akhirnya."

"Nadamu terdengar skeptis."

Wednesday, April 30, 2008

Pantai atau Gunung?

Kalau aku disuruh memilih antara pantai atau gunung, aku tidak dapat menentukannya dalam sekejap. 'Tergantung banyak hal' pasti akan menjadi jawabanku.

Tuesday, April 29, 2008

Buku-Buku yang (Makin) Menunggu


Di Bandung, aku dikenalkan pada beberapa toko buku yang amat menarik. Karenanya, daripada berkeliling FO atau berburu kuliner, hari itu aku memilih untuk mendatangi toko-toko buku itu. Toko buku yang rupanya berhasil membuat tanganku gatal untuk membeli beberapa buku bekas.

Setelah berkeliling di antara rak-rak yang tinggi, memilih-milih, akhirnya aku membeli buku 'Under the Banyan Tree' karya R. K. Narayan dan 'Samarkand' karya Amin Maalouf.

Monday, April 28, 2008

Semarang: Akhir Tour Kondangan Sesi 1


Lagi-lagi sebuah kondangan. Kali ini kondangan penutupan dari rangkaian tour kondanganku.

Setelah berkeliling Jawa atas nama kondangan, aku mengakhirinya di Semarang. Kondangan seorang teman yang diadakan di daerah Srondol.

Berbeda dengan beberapa kasus yang lain, kali ini, aku benar-benar tidak mengenal orang ini. Dia adalah teman Dhira, dan mood berkelilingku sedang tinggi. Jadi, apa salahnya aku ikut menemaninya hingga Semarang.
Tentu saja dengan mengambil rute Jogja - Solo - Boyolali - Salatiga - Semarang. Sambil menikmati koleksi kuliner di tiap-tiap kota. Menyenangkan.

Sunday, April 27, 2008

Dara Fashion Performing Arts by Musa Widyatmoko

Apa yang kamu harapkan dari sebuah fashion show? Barisan model-model cantik (dan tampan) dengan pakaian yang indah - walau sering juga mengejutkan - dengan iringan musik elektronik? Aku akan membayangkan rentetan agenda yang mirip itu di setiap fashion show.

Pembukaan. Lalu model-model keluar, disertai sedikit narasi untuk setiap koleksi yang keluar. Diakhiri dengan munculnya sang perancang yang akan tersenyum, membungkuk, dan menerima rangkaian bunga. Selesai.

Tapi ini semua berbeda dengan Dara Fashion Performing Arts yang diadakan Musa Widyatmoko di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Senayan pada pertengahan April lalu.

Friday, April 25, 2008

Kondangan Gembil dan Ari

Kali ini aku datang ke Jakarta karena dua alasan. Salah satunya adalah datang ke pesta pernikahan teman SMA-ku, Gembil. Dia memang sudah mewanti-wantiku sejak satu bulan sebelum pernikahan. Dan akhirnya, satu bulan itu pun terlewati.

Persiapan yang aku lakukan untuk datang ke acara ini agak berlebih, seperti bersiap dua jam sebelumnya. Bukan karena urusan tata rias, tapi lebih karena masalah perjalanan yang diasumsikan akan padat-merayap. Belum lagi tugas mencari parkir di area gedung yang pastinya akan penuh.

Jakarta, Ibukotaku

Akhirnya aku kembali menginjakkan kaki di Jakarta. Aku meninggalkan Jakarta tiga tahun yang lalu dan lalu tidak pernah mengunjunginya lagi. Kecuali satu kali selingan saat terpaksa transit semalam di sana.

Aku meninggalkan Jakarta dan segala kepenatannya.

Ah. Dan akhirnya aku terjebak macet lagi. Perjalanan sejauh enam kilo ditempuh selama dua jam! Aku hampir lupa rasanya menyupir mobil dan terjebak macet di Jakarta.

Thursday, April 24, 2008

Bogor: Antara Durian dan Angkot

Dalam bayanganku, Bogor adalah kota kecil yang semrawut. Mungkin pengalaman terakhirku ke Bogor memang membekaskan kesan semrawut di memori.

Karenanya aku tak kesal saat melihat kondisi jalanan yang padat merayap saat kami memasuki kota Bogor. Aku sudah mempersiapkannya dari rumah. Lagi pula, aku punya teman mengobrol yang asyik saat perjalanan.

Wednesday, April 23, 2008

Mencicipi Satu Hari di Bandung

Selain terkenal dengan seni pop, distro, dan hawanya yang segar, Bandung juga terkenal akan kulinernya. Berbeda dengan yang selama ini aku temui saat melakukan wisata kuliner, Bandung memiliki karakteristik kuliner yang berbeda.

Bandung memang memiliki banyak sekali variasi makanan yang lezat dan terlihat menarik untuk dimakan. Tempat-tempatnya pun tampak menarik untuk sekedar dikunjungi. Kebanyakan terlihat nyaman dengan menu unik.

Monday, April 21, 2008

Kilasan Bandung

Pohon-pohon besar di sepanjang jalan adalah salah satu hal yang tertangkap memoriku saat memasuki kota Bandung. Hari masih pagi. Matahari baru saja muncul dan suasana masih tampak lengang. Rasa kantukku hilang seiring dengan hembusan angin yang makin kuat menerpa wajah.

Dingin.

Monday, April 7, 2008

Durian-Durian Itu...

Lahir, besar, dan hidup di negara tropis, tentulah aku telah mengenal buah bernama durian sejak kecil. Buah dengan kulit penuh duri dan aroma dagingnya yang, um... unik. Durian juga telah menjadi salah satu buah kesukaan dalam keluarga besar kami.

Tante, Om, Budhe, Pakdhe, hingga keluarga intiku sendiri. Termasuk aku.

Wednesday, April 2, 2008

I'm (Not Yet) Yours...

"Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
And I'm trying to get back.

Before the cool done run out
I'll be giving it my bestest
Nothin's going to stop me but devine intervention
I reckon it's again my turn to win some or learn some."

Tuesday, April 1, 2008

Secangkir Kopi Instan


Aku akan menjadikan kopi sebagai salah satu minuman favoritku. Itu rencanaku. Maka, tak salah bukan bila aku mencicipi secangkir kopi instan di malam hari itu?

Yah, rasanya memang seperti yang aku tebak. Rasa kopi instan. Walau saat itu aku memang sedikit berharap untuk dapat menikmati getirnya kopi, atau sedikit rasa manis yang pas.

Tapi, harus kuakui, rasanya lebih enak dari kopi instan yang biasa aku buat. Belum lagi, dilengkapi dengan sensasi masa lalu.

Monday, March 31, 2008

Misteri Kamar no 17

Ini benar-benar kamar paling aneh yang pernah aku tempati. Luas totalnya sekitar 7x4 m2 (mungkin). Dengan satu tempat tidur berlapis bedcover pink, TV, dan dispenser. Sebuah kamar mandi dalam dengan air panas melengkapi fasilitas kamar hotel itu.

Sampai di sana semua masih terdengar normal.

Tapi tahukah kamu kalau semua tak senormal itu?

Jombang Day Two: Jombang-Ngawi-Solo

Hari kedua di Jombang dipenuhi dengan hawa panas. Matahari bersinar terik. Sementara kami, mungkin karena merasa kelelahan akibat perjalanan panjang semalam atau karena sebegitu cintanya pada kamar bernomor 17 itu, memilih untuk bersantai-santai di kamar sampai saatnya berangkat ke rumah Rizal.

Satu jam sebelum makan siang, kami berangkat ke lokasi, setelah sebelumnya mandi dengan penuh perjuangan. Alam yang merasa tertipu karena ternyata tidak berhasil mendapatkan tiket untuk kembali ke Bandung memutuskan untuk memisahkan diri dari kami.

Friday, March 28, 2008

Jombang Day One: Solo-Madiun-Jombang

Kali ini aku menjejakkan kaki di Solo bukan untuk berwisata. Tapi untuk menghadiri pernikahan Mayang dan Janu. Tak ada yang menarik untuk diceritakan di Solo, kecuali pertemuanku dengan banyak teman lama.

Ada Alex, Aji, Ganda, bahkan Didik. Wajah-wajah yang sudah lama tidak aku lihat.

Dan juga Ester Dina (yang sempat menimbulkan salah paham sesaat di mobil). Agak kaget juga melihatnya, karena ia jauh-jauh datang dari Banda Aceh. Ngobrol sana-sini, menanyakan kabar ini-itu. Kami bercengkerama hingga saatnya beranjak dari kota Solo.

Thursday, March 27, 2008

Wisata Kondangan: Jogja-Solo-Jombang

Liburan akhir minggu selalu disambut dengan gembira. Apalagi bila itu libur panjang, seperti minggu kemarin. Aku sendiri ikut menyambutnya dengan suka cita. Berbagai rencana aku siapkan, walau akhirnya harus gagal di jam-jam terakhir.

Aku pun panik mencari kegiatan untuk mengisi liburan akhir mingguku. Berkeluh-kesah tanpa makna ke Dhira yang sudah punya rencana untuk mengisi akhir minggunya.

"Memang liburan akhir minggu pengaruh ke kamu ya, Ndie?" tanyanya menyadarkanku.

Monday, March 24, 2008

Post-Trip Syndrome

Sejak dulu, aku suka dengan yang namanya jalan-jalan. Tak harus jauh, mewah, atau pun ekstrim, aku suka hampir semua 'jalan-jalan'. Aku bahkan suka sebuah 'jalan-jalan' yang mungkin dianggap membosankan. Jalan-jalan yang hanya sekedar menyusuri jalanan yang tidak ada habisnya.

Memang, yang paling aku suka adalah perjalanan yang panjang, dengan waktu tinggal yang lama. Tapi, tentu harus dengan predikat 'menyenangkan'. Mulai dari teman-teman yang satu visi, acara yang fleksibel, waktu yang tak terlalu terbatas, serta tujuan utama dan jenis wisata yang telah ditentukan. Entah itu wisata belanja, wisata kuliner, wisata 'ngere', atau sekedar wisata nikahan.

Tuesday, March 18, 2008

Malam Perayaan Perbedaan

Pukul 11 siang.

Pria berambut cepak masuk ke lobby dengan gayanya yang khas dan ramah. Ia tersenyum lebar. Istrinya yang berambut pendek tampak letih. Kuserahkan kunci kamar 214.

"Kami lelah sekali, butuh istirahat sebentar," ucapnya.

Baiklah. Kuberitahukan pada mereka bahwa acara makan siang akan berlangsung jam 1 di rumah Pak Butet. Nanti akan kuketuk pintu kamar pada pukul 12.30 siang.

Namanya Iwa K, dan ia kelelahan.

Thursday, March 13, 2008

Kobra, Si Raja Ular yang Liat

Sekarang aku tahu kenapa Susana suka ular.

Ya karena daging ular itu rasanya cukup enak. Apalagi daging kobra.

Sore itu, di hadapanku terhidang seekor ular kobra sepanjang satu meter. Dia mendesis-desis, seperti ketakutan, dan melingkar di atas nampan besar. Dan sebelum dia menyerangku, aku menyerangnya.

Aku pegang tubuhnya. Aku gigit pangkal leher bawahnya hingga kepala kobra itu putus dan darah muncrat-muncrat, mengotori segala hal. Darah yang langsung aku tampung di baskom kecil. Aku memang tidak mau menggigit leher bagian atasnya, karena bisa kobra itu bisa mengkontaminasi darah dan dagingnya.

Lalu, aku robek perutnya dengan sebuah pisau lipat dan aku keluarkan empedunya. Empedu itu langsung aku remas. Cairannya aku taruh di mangkok kecil. Setelah dagingnya habis aku makan, darah yang tadi aku tampung, aku gunakan untuk mencuci muka dan cairan empedunya, cepat-capat aku pakai untuk keramas.

MWAHAHAHAHAHAHA!
 
Katanya, kobra mempunyai khasiat tinggi bagi kesehatan fisik. Tapi mungkin tidak bagi kesehatan mentalku.

Thursday, March 6, 2008

Dangdut vs Musik Klasik

Seni tak bisa dilepaskan begitu saja dari masalah selera. Seni musik, seni rupa, seni peran, seni apapun. Walaupun, kerap pula seni diperbandingkan dengan semena-mena, menurut saya.

Beberapa waktu yang lalu, di suatu sore yang cerah, telinga saya sempat tergelitik mendengar ungkapan seorang teman.

"Kalau memang kelasnya masih dangdut, ya ngga bisa kita beri musik klasik," ungkapnya dengan nada meremehkan musik dangdut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...