Pages

Saturday, December 29, 2007

Oya? Soto Sawah dari Tahun 1925?


Namanya Soto Sawah Bu Harso. Letaknya di Jl. Adi Sumarno, Tohudan, Colomandu, Solo.

Dulu, sepertinya tempat ini benar-benar berada di antara sawah-sawah. Tapi sekarang, warung berdinding kayu itu terletak di tepi sebuah pertigaan jalanan beraspal.

Monday, December 24, 2007

Aih... Lautan Merkuri!

Airnya dingin sekali. Dan gelap. Kenapa juga kapal ini harus menabrak karang dan mulai tenggelam? Percuma berlari, karena yang aku temui hanyalah ujung kapal dan air laut. Yang dingin dan gelap tadi.

Kulihat orang-orang di sekitarku tidak panik. Bahkan pada saat mereka tahu kemiringan kapal terus bertambah dan air mulai membanjiri lorong-lorong kapal, mereka tetap tenang.

Monday, December 17, 2007

... nyanyian sendu hutan pinus ...


Di sana, di ujung tebing itu.
Aku merasakannya. Kamu?

Nyanyian sendu hutan pinus pun kembali mengalun,
Ditemani tarian lembut semilir kabut,
Dan tepukan sejuk bulir gerimis.

Ringan.

Ah, andaikan saja waktu terhenti.
Andaikan semua semudah itu.

Friday, December 14, 2007

Memotong Imaji di Pantai Srau, Pacitan

"Kalau begitu, ke mana kita esok?" tanyanya.

Pembatalan perjalanan hingga Purbalingga membuatku merasa sebaiknya mencari alternatif lokasi lain. Dan bukannya membatalkan secara keseluruhan. Mood yang sudah terlanjur bergelimang suasana jalan-jalan, tak seharusnya dipupuskan.

Langit cerah, dengan sedikit hiasan awan putih. Musim panas di tengah musim hujan. Summer break, istilah temanku dulu. Eh, season break, tepatnya. Yang jelas, ini benar-benar a-nice-weather-day!

Ponorogo: Dawet, Sate Ayam, dan Nasi Pecel

Berkeliling di suatu kota tanpa mencicipi makanannya? Ah, sepertinya sangat tidak afdol. Di Ponorogo, aku pun meminta tolong pada Mbak Erna untuk mengajakku ke tempat-tempat makan yang lezat. Atau paling tidak, yang khas.

Saatnya Berkeliling Ponorogo

Setelah sibuk menyelesaikan acara pengumpulan data tulisan di Ponorogo, akhirnya aku memiliki waktu luang untuk berkeliling Ponorogo. Dan melihat-lihat seperti apa sebenarnya kota Reog ini. Aku pun mulai menjelajah berbagai tempat yang menarik. Dari tempat-tempat mistis dengan berbagai legendanya, hingga tempat-tempat umum yang menjual berbagai oleh-oleh.

Wednesday, December 12, 2007

Menikah Sebelum Remaja? Duh...

Pertama kali aku mendengar tentang kisah pernikahan pra remaja adalah sewaktu aku masih duduk di SMP. Waktu itu, aku cukup kaget membayangkan ada anak seumuranku yang sudah punya anak. Sementara aku sendiri masih sibuk belajar membodohi sistem pramuka di sekolah.

Topik inilah yang kemudian aku jadikan sinopsis novel, syarat untuk mendaftar workshop yang diadakan oleh Yayasan Umar Kayam. Pernikahan pra remaja di suatu desa, yang aku belum tahu dimana dan seperti apa.

Friday, December 7, 2007

Desa Demungan, Ponorogo Coret


Siang itu, Desa Demungan tampak cukup ramai. Beberapa warganya duduk di depan rumah masing-masing. Bercengkerama sambil bekerja mengupas kulit jagung hasil panen. Ratusan - atau mungkin ribuan - jagung tertata di halaman-halaman rumah. Dijemur beralaskan anyaman bambu.

Desa yang terletak di salah satu perbukitan yang mengelilingi Kabupaten Ponorogo, tepatnya di Kecamatan Badegan, ini sebenarnya tak terlalu terpencil. Tak begitu jauh dari jalan besar. Dan hanya sekitar 45 menit dari kota Ponorogo. Namun Mbak Er menyarankanku untuk mengunjunginya dalam rangka mencari data untuk tulisanku.
 
Konon, desa ini merupakan desa yang memiliki budaya menikahkan anak perempuan mereka di bawah usia 12 tahun. Hm... bahkan sebelum mereka lulus SD.

Thursday, December 6, 2007

Ode untuk Selembar KTP*

Bukan. Ini bukan meniru cerpen Martin Aleida dalam Liontin Dewangga. Ini sebuah ode yang berbeda untuk selembar KTP yang berbeda.

Semua berawal dari gempa yang melanda Jogja. Gempa di bulan Mei tahun lalu memang membawa banyak perubahan, terutama bagi warga Jogja. Dari yang kehilangan, hingga mereka-mereka yang kecipratan berkah gempa. Berkah bencana eksotis, begitu katanya.

Nah, aku sendiri sebenarnya tak terlalu terpengaruh dengan adanya gempa. Alhamdulillah. Rumah yang terletak di bagian utara Jogja tak mengalami banyak gangguan. Hanya getaran kencang yang mengagetkanku di pagi hari. Dan berkah bencana eksotisnya? Hm... berkahku di saat gempa hanyalah perkenalan sesaat dengan seorang pria tampan yang tak membekas. Hihihi!

Tuesday, December 4, 2007

Legenda Lontong Tuyuhan

Awalnya hanya karena melihat suatu artikel di website. Lalu, Lontong Tuyuhan khas Rembang ini pun menjadi salah satu agenda utama kami dalam road trip di Rembang.

Sekilas, lontong tuyuhan tak jauh berbeda dari opor. Berkuah santan dan bewarna kuning, dengan ayam. Namun rupanya rasanya sedikit berbeda.

Rembang-Lasem Day Three: Rembang - Pati - Kudus - Demak - Semarang


Jam enam pagi, kami sudah siap meninggalkan kota Rembang. Mobil sudah dicuci, tas-tas sudah tertata, dan kopi setermos sudah selesai dibuat. Saatnya berangkat.

Hari itu, kami berencana pulang ke Jogja melalui jalan yang berbeda. "Sesuai sunnah Rasul," putus kami saat berangkat beberapa hari yang lalu.

Monday, December 3, 2007

Rembang-Lasem Day Two: Rembang - Lasem - Dadapan

Lasem terkenal akan batik tulisnya. Seperti batik di Pekalongan, atau Tuban, batik Lasem juga merupakan batik pesisir yang dulunya dibawa oleh pedagang keluar dari kraton dan dikembangkan di daerah-daerah pesisir yang multikultur. Tak heran sentuhan beberapa budaya kadang muncul dalam satu lembar kain batik.

Dulu, batik-batik tulis ini sempat mengalami masa kejayaannya. Tapi sekarang batik-batik mengalami apa yang disenut hidup segan, mati tak mau. Dari puluhan perajin batik, sekarang hanya sedikit yang tersisa. Hanya tinggal dua malah, sekilas aku dengar. Salah satunya Batik Purnomo yang kami datangi pagi-pagi hari agar dapat melihat pembuatannya.

Friday, November 30, 2007

Rembang-Lasem Day One: Solo - Rembang

Ada apa di Rembang? Ada apa di Lasem? Ada apa di Jogja? *iklan*

Data yang kami miliki tidak terlalu banyak, sebenarnya. Hanya beberapa catatan kuliner yang ingin kami cari di sana. Tapi, yang jelas, kru road trip kali ini cukup bersemangat untuk melakukan perjalanan ke Rembang. Walau hujan turun dengan derasnya di hari keberangkatan, namun keterlambatan kami cukup dapat ditolerir.

Pagi abu-abu yang sejuk. Rintik hujan dan mendung masih menghias langit saat mobil memasuki Ring Road. Kami memang akan berangkat pagi-pagi, agar dapat menikmati sarapan di kota Solo yang terkenal akan banyaknya makanan enak. Memang iya?

Thursday, November 29, 2007

Road Trip ke Rembang - Lasem?

Semua berawal dari wawancara mendadak dengan Dominique di suatu sore yang cerah. Ia bercerita panjang lebar tentang film terbarunya yang berjudul Karma. Film horor yang penuh dengan nuansa budaya Cina. Dan pengambilan gambarnya banyak berlokasi di Lasem. Tempat yang sama dengan lokasi Ca Bau Kan, katanya.

Ya, sore itu, Dominique secara tak langsung mempromosikan Lasem padaku. Kalau saja dia tahu, saat itu aku lebih tertarik dengan informasi tentang Lasem daripada kisah tentang film terbarunya.

Thursday, November 8, 2007

Antara Kabel USB dan Card Reader

Suatu malam, di suatu kamar. Ketika kameraku telah berumur satu setengah tahun, dan koleksi fotoku telah berjumlah ratusan - atau mungkin ribuan. Sambil memindah foto, perbincangan kami sampai pada salah satu hal kecil yang belum kuketahui tentang fotografi digital.

Wednesday, November 7, 2007

Diet vs Budaya Lokal


Ternyata melewatkan berbagai hidangan lezat tidaklah sesulit yang aku bayangkan. Tinggal menguatkan niat dan ketelatenan. Lagi pula, lama-kelamaan, kalau kita menjalaninya dengan niat yang tulus, nasi putih dengan lauk bongko dan telur rebus bisa membuat kita cukup puas juga.

Paling tidak, itu bukanlah hal tersulit untuk dilakukan.

Thursday, November 1, 2007

Cher Mon Ami...

Aku mengingatmu tidak seperti aku mengingatnya.

Aku tidak ingat kapan pertama kali kita berkenalan, aku tidak ingat apa lagu kesukaanmu, bahkan aku hampir selalu tertukar saat mengingat hari ulang tahunmu.

Dan aku juga tidak pernah memberimu perhatian seperti aku memberinya. Aku justru bercanda saat kamu sakit. Ingat? Sepenggal SMS yang membuatmu kesal setengah mati padaku. Hihi... kamu benar, seharusnya aku tidak boleh bercanda tentang penyakit seseorang.

Tapi, bagiku, kamu istimewa. Sangat. Boloehkah aku mengatakannya tanpa membuatmu berharap lebih? :p

Friday, October 26, 2007

Dan Lalu, Magelang...

Magelang menyusul setelah Sragen. Di Magelang, juga tak banyak yang bisa aku lakukan setelah melakukan ritual sungkem.

Dulu, aku sering menyempatkan diri berkeliling hingga ke perbukitan atau pegunungan di sekitar Magelang. Mulai dari gunung Sumbing, gunung Telomoyo, gunung Merbabu, hingga bukit Menoreh. Sebuah bukit kecil "Bukit Tidar" terletak di tengah kota. Bukit ini dipenuhi hutan pinus, dan pepohonan salak di sela-selanya.

Tapi, Lebaran kemarin aku memilih tidak berkeliling. Selain karena waktu yang terbatas dan eyang yang lagi sakit, jalanan tampaknya amat padat. Terletak di pinggir jalan raya ke arah Secang, di seberang markas tentara, dari ruang tamu rumah eyang, aku dapat mengamati betapa macetnya jalanan di depan rumah.

Tuesday, October 23, 2007

Sragen, Seperti Biasa

Masih seputar Lebaran, mudik juga menjadi tradisi Lebaran di keluargaku. Untungnya tidak ada tekanan pertanyaan-pertanyaan klasik a la mudik di keluarga besarku yang cenderung cuek. Sampai saat ini. Sebenarnya memang ada pertanyaan-pertanyaan khas twenty-something itu (meminjam kata-kata Mbak Ina), tapi tak aku hiraukan. Mungkin akunya yang terlampau cuek.

Kembali ke topik mudik, tak ada yang terlalu istimewa di acara mudik Lebaran kemarin. Seperti biasa, di Lebaran (Pemerintah) hari pertama, kami sekeluarga berangkat mengunjungi eyang di Sragen untuk menginap semalam di sana. Dan seperti biasa, setelah melakukan ritual sungkem, tak ada lagi kegiatan yang dapat kami lakukan di rumah. Semua sibuk dengan dirinya sendiri dan mencari cara mengurangi panasnya hawa siang itu. Saudara-saudaraku pun memutuskan untuk tidur di ruang tamu yang berjendela besar, walau tak ada angin yang berhembus.

Hebat.

Saturday, October 20, 2007

Diet...!

Terlalu banyak makanan enak yang akan terlewatkan. Itulah alasan mengapa dari dulu aku tidak suka melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Aku suka makanan enak dan kurang dapat menahan diri saat hidangan enak yang berkuah santan atau gorengan yang renyah muncul di piringku. Belum lagi minuman atau makanan penutup yang manis-manis. Nyum!

Dan kemarin, karena akhir-akhir ini aku tak pernah lagi berlatih aikido atau jogging, aku memutuskan untuk mencoba berdiet. Seorang dokter harus dilibatkan agar aku serius dengan program dietku. Alhasil, beberapa saat ini aku harus menghindari makanan yang berminyak dan gula-gulaan.

Friday, October 19, 2007

Yuk, ke Sapi Bali...

Kepopuleran iga akhir-akhir ini tampak meningkat di Jogja. Rumah makan yang menyediakan menu berbahan dasar iga bermunculan. Dan sekitar satu tahun yang lalu, dibuka rumah makan yang menu utamanya menyuguhkan iga di daerah Jl. Damai, dekat rumah makan Jimbaran yang terkenal. Namanya Sapi Bali. Yang juga terkenal.


"Sapi di Bali bukannya justru jarang yang dimakan? Apa ini sapi-sapi yang dikirim dari Bali untuk dimakan di Jogja?" Temanku sempat bingung dengan namanya memang sedikit ambigu.

Tambah Lagi, Please...

Bulan puasa diakhiri dengan perayaan hari raya Idul Fitri. Hari Kemenangan. Yang juga memiliki kutukan tersendiri untukku. Hari Raya Idul Fitri atau lebaran hampir selalu identik dengan manajemen makan yang berantakan.

Jadwal makan tak lagi sarapan, makan siang, dan makan malam. Atau sahur dan berbuka. Tapi menjadi sarapan, camilan, makan siang, camilan, jajan, makan malam, dan camilan. Walaupun sebenarnya ini bisa diakali dengan melaksanakan puasa Syawal. Tapi, masak melaksanakan puasa Syawal hanya karena alasan agar tidak melakukan manajemen makan yang salah?

Tuesday, October 9, 2007

Chuck Norris dan Fakta-Faktanya

Ingat Chuck Norris? Aku mengingatnya sebagai seorang pria berkumis dan berjanggut tebal yang suka menendang dan menembak orang dalam film-filmnya, seperti film perang Vietnam 'Missing in Action' dan serial 'Walker, Texas Ranger'.

Ia adalah seorang tokoh seni beladiri dari Amerika, sekaligus aktor terkenal di era 1970-1980an. Dengan kesan yang sedikit 'brutal' namun selalu menjadi protagonis, Chuck Norris memang sempat menanamkan kesan yang amat kuat ke dalam memoriku. Ia pun menjadi ikon yang 'kuat', 'keras', dan maskulin, dengan status alpha-male. Tapi, jelas bukan tipeku.

Friday, October 5, 2007

Selamat Jalan, Teman Kecilku...

Ikanku (akhirnya) mati satu. Yang ikan neon. Aku sebenarnya tidak tahu kapan tepatnya dia mati, karena aku sudah tidak pernah lagi menghitung jumlah ikan-ikan di akuarium sejak beberapa minggu setelah aku menaruh akuarium di kamarku. Aku bosan mengabsen. Toh mereka tak dapat kemana-mana. Yah, kecuali ke akhirat atau tersedot pipa filter.

Tapi pagi kemarin, sewaktu sedang melamun dan menerawangkan pandangan ke akuarium, tanpa sengaja aku melihat sebuah benda kecil, tipis, seperti benang bewarna putih. Melayang-layang di akuarium.

Aku pikir debu.

Sunday, September 30, 2007

Pencarian Villa di Ujung Minggu

Walau akhir minggu, Sabtu kemarin Kaliurang tetap tidak seramai biasanya. Mungkin pengaruh bulan puasa. Aku pun, kalau tidak karena sedang ada keperluan, mungkin tidak akan meluangkan hari Sabtu-ku kemarin untuk mengunjungi Kaliurang.

Pertama, karena ini bulan puasa. Dan itu berarti aku tidak bisa mampir dan menghangatkan diri sejenak di warung di pinggir taman bermain, sambil menikmati segelas susu coklat hangat favoritku. Kedua, karena akhir-akhir ini hawa di Jogja terasa amat dingin. Apalagi di Kaliurang.

Friday, September 28, 2007

Serpihan Memori E-Mail


"Enaknya pakai nama apa ya untuk e-mail?"

Kamu hanya terdiam, sambil terus membaca tulisan-tulisan di layar komputer. Aku melihat sedikit senyuman tersungging di bibirmu. Apakah karena pertanyaanku, atau karena e-mail yang kamu baca? Aku tak pernah menanyakannya.

Monday, September 24, 2007

Levi-Levi yang Menyesatkan

Walau pun aku belajar di dunia ilmu sosial, tapi yang namanya ilmu antropologi baru menarik minatku akhir-akhir ini. Aku tak tahu apa yang membuatku tertarik mempelajari tentangnya. Yang jelas, tiba-tiba saja aku dibayang-bayangi oleh keinginanku untuk membaca buku-buku antropologi.

Yang hingga sekarang belum aku mulai.

Tuesday, September 18, 2007

Sehari di Pasar Gawok



Pasar Gawok termasuk pasar yang cukup besar. Dan ramai, karena memang hanya buka di hari pasaran, Pon. Semakin ramai di hari Minggu Pon. Pasar ini terletak di pinggir desa, dikelilingi oleh rumah-rumah yang berbatasan dengan sawah.

Letaknya juga cukup terpencil, agak jauh dari Stasiun Purwosari. Aku dan Doni harus berjalan sekitar dua kilometer, naik bis 30 menit, menumpang pick-up satu kali lagu 'Kucing Garong', dan... voila, kami akhirnya sampai di Pasar Gawok.

Di pasar ini, kami tidak hanya bisa menemukan sayur-mayur dan peralatan masak-memasak seperti di pasar tradisional umumnya. Ada banyak hal menarik yang bisa dijumpai di sana.

Tempat yang cocok untuk berburu foto. Belajar mengambil gambar 'human interest'.


Sunday, September 16, 2007

Pria Ipanema, Episode "Maharaja Dreams"


Aku bertemu dengannya lagi! Dan karena tak kuduga, pertemuan kali ini lebih menyenangkan. Untukku.

Acara fashion show yang kudatangi siang tadi kupikir akan menjadi fashion show biasa. Namun rupanya Tuhan berkehendak lain.

Dengan tema "Maharaja Dreams", siang tadi Centro menampilkan koleksi baju-bajunya di catwalk yang telah disiapkan di tengah Centro lt.2 (kalau tidak salah). Sekitar 20 baju diperagakan oleh empat model perempuan dan dua model pria.

Dua model pria? Hm... apakah itu berarti...?

Saturday, September 15, 2007

Orang-Orang yang Diuapkan

Aku bermimpi tentang orang-orang yang diuapkan. Bukan hanya dihilangkan identitasnya, namun benar-benar diuapkan. Sepertinya buku 1984 karangan George Orwell yang aku baca sebelum tidur benar-benar merasuki pikiranku. Sedikit lebih ekstrim, mungkin.

Mereka ditaruh di sebuah ruang yang terbuat dari batu pualam hitam, dengan dinding luar yang mirip amplas. Bergerigi. Ruangan berbentuk persegi panjang itu tipis, dan diapit oleh lempengan-lempengan besi yang siap mengalirkan listrik berkekuatan amat tinggi.

Aku tak tahu seberapa tinggi voltasenya. Aku hanya tahu itu sangat tinggi, hingga dapat mengubah orang menjadi uap.

Thursday, September 13, 2007

Setangkai Mawar di Awal Puasa

Semalam, aku menemukanmu, teronggok nyaris layu, di apitan tangan-tangan ringkih Kubi. Kedinginan, mungkin. Hawa malam Jogja memang sedang tak bersahabat.

Siapa yang meninggalkanmu?

Aku ucapkan terima kasih, pada entah siapa, melalui ini.

Wednesday, September 12, 2007

Haaatching...!

Awalnya hanya sekelumit rasa sakit di tenggorokan. Seperti panas dalam. Walau aku tahu itu adalah gejala awal dari flu, aku mengabaikannya. Aku memang mempunyai ekspektasi berlebih pada F.G Troches "Meiji".


Bahkan, aku tetap menantang dinginnya hawa Jogja. Malam di saat aku merasakan sakit tenggorokan, aku menyempatkan diri berkunjung ke sebuah tempat makan (atau tempat nongkrong?) di bilangan Kotabaru, yang tak jelas definisinya. Bangunan tanpa dinding dan atap.

Sunday, September 9, 2007

Jadi Mau Diet?

Beberapa potong tahu petis, beberapa iris lumpia, beberapa potong jamur goreng, satu piring nasi porsi satu setengah, satu mangkok sapo tahu seafood, sepotong besar buntut goreng dengan kuahnya, sepotong ikan tuna bakar, secuil ayam bakar, sekerat empal gepuk, dan diakhiri dengan beberapa suap es krim napolitan tradisional.

Minumnya? Segelas es teh manis dan segelas juice strawberry.

Ah, benar-benar lezat.

Malam tadi, aku melupakan niatku untuk berdiet dan memanjangkan kaki.

Friday, September 7, 2007

Pria Ipanema dan Kaki-Kaki Panjang

Semalam, aku kembali mengunjungi acara fashion show. Sebanyak 12 perancang tampil dalam acara yang menjadi rangkaian agenda Jogja Fashion Week tersebut.

Pakaian yang diperagakan cukup menarik. Ragamnya yang banyak membuat fashion show malam tadi tidak membosankan. Dari corak tradisional, modern, kasual, gaun, hingga pakaian kerja, semua ada. Modelnya pun tak kalah menarik. Anggun. Disertai dengan koreografer dan lagu pengiring yang saling mengisi.

Ini kali ketiga aku mengunjungi acara fashion show dalam waktu kurang dari dua minggu. Dan lusa, masih ada satu fashion show lagi yang harus aku kunjungi sebelum memasuki bulan puasa.

Wednesday, September 5, 2007

Surat dari Seorang Kawan

Hi! Apa kabar?

Bagaimana perasaanmu hari ini? Mendengar ceritamu malam tadi, aku jadi teringat akan kisah lain yang pernah aku rasakan. Pernah juga aku mendengar kisahmu itu dari orang lain. Kisah patah hati sering mirip.

Broken heart? I've been there, several times. Menyakitkan memang. Makanya, tak ada salahnya bila kamu menangis. Itu bukan lemah, itu hanyalah cara ketika semua kata-katamu seakan tak berarti lagi. Ketika kata-katamu tak mampu kamu ungkapkan.

Tuesday, September 4, 2007

Menuju Pasar Gawok

Perjalanan menuju ke Solo dengan menggunakan Pramex rupanya tak semulus bayanganku. Setelah aku terlambat bangun hingga hampir satu jam, kereta yang berangkat jam 7 pagi berhasil kami kejar dengan motor trill (?). Pagi itu, walaupun aku tahu Doni akan menjemputku dengan motor, aku tak tahu bahwa motor yang dia maksud adalah motor trill (?). Motor yang tinggi dan 'berbahaya'. Tanpa spion.

Perjalanan yang seharusnya ditempuh selama satu jam, pagi itu memakan waktu 2,5 jam. Kami harus berganti kereta sampai 2 kali. Namun perjalanan yang lama itu cukup menjadi pengalaman tersendiri. Pagi itu, aku merasa amat bingung karena banyak hal menarik di dalam satu gerbong kereta.

Monday, August 27, 2007

What a Trip...

From: temanmu@yahho.com
Sent: Wednesday, February 31, 2007 08:09 AM
To: aku@yahho.com
Subject: Backpacking yuks!


Saturday, August 25, 2007

Ketika Tentara dan Senjata Bercerai

Apa yang dilakukan tentara ketika mereka tidak berperang? Menjadi model!


Sajian fashion show semalam di Vino Bar and Lounge memang berbeda. Baju-baju rancangan Ramadhani rencananya akan diperagakan oleh para model, baik profesional maupun yang tidak. Termasuk tentara.


Semalam, Vino Bar and Lounge dipenuhi oleh warna coklat. Acara fashion show yang diselenggarakan oleh Ramadhani memang menyarankan para pengunjung malam itu untuk memakai pakaian bernuansa coklat. Sesuai dengan tema Chocolique, tema acara fashion show semalam.

Tuesday, August 21, 2007

Poème de Jacques Roubaud

Quand je pense
Je me demande
Si tu penses à moi

Et si tu penses
Est-ce que tu te demandes
Si je pense à toi ?




*Ah, tu me manques…

Sekerat Lemon Honey Pancake

Akhirnya pesananku tiba. Lemon honey pancake.

Tampilannya sedikit menggoda, walau kalah dengan chocolate cheese pancake sebelumnya. Tiga iris lemon tertata di atas panekuk kuning pucat, yang tipis. Mirip telur dadar yang dilipat separuh, dengan diameter sekitar 25 cm. Irisan lemon di atasnya sedikit memberikan torehan warna hijau.


Madu yang kubayangkan akan memberikan sentuhan warna coklat emas bening di atas panekuk tak tampak. Hanya tiga iris lemon berukuran sedang yang tertata rapi.

Monday, August 20, 2007

Satu Sore di Pantai Layang-Layang

Langit Pantai Parangkusumo selama tiga hari kemarin dipenuhi oleh layang-layang. Festival Layang-Layang yang diadakan setahun sekali ini memang berhasil menarik para pecinta layang-layang. Mereka berkumpul, bersaing, bertanding, dan bermain.

Ini kali kedua aku datang ke Festival Layang-Layang. Sebelumnya, sekitar dua tahun yang lalu. Meriah, dan panas, sama seperti sekarang. Tapi kali ini, layang-layangnya lebih banyak.

Friday, August 17, 2007

Aku, Temanku, dan Kisah Komodo

"Komodo bisa berenang lho..." kata temanku di suatu sore yang cerah, di bawah pohon ketapang.

"O iya?" Aku belum pernah mendengarnya.

"Iya. Mereka pintar berenang. Sampai ke pulau-pulau lain nggak ya?"

Instant Diving Course


Belajar menyelam memang tidak rutin aku lakukan. Bahkan bisa dibilang, belajarku sangat instan. Selain masa-masa diklat selam enam tahun yang lalu, aku hanya pernah belajar selam di kolam renang sebanyak 2 kali. Sehari sebelum berangkat ke Pulau Karimunjawa dan kemarin pagi.


Walau berbeda, berenang di laut dan di kolam renang memiliki paling tidak satu kesamaan. Sama-sama menghitamkan kulit. Alhasil, kulitku yang sempat menjadi sawo matang dan sedang beralih ke kuning langsat, harus kembali menjadi sawo matang berkat latihan selam kemarin. Wajar, karena kami berada di kolam renang terbuka, dipanggang sinar matahari yang sedang panas-panasnya, selama lebih dari 4 jam.

Wednesday, August 15, 2007

Sepenggal Keluhan di Hari Pramuka


Aku baru sadar, rupanya kemarin Selasa adalah Hari Pramuka. Wajar bila aku lupa, karena hingga sekarang, terhitung aku sudah tak menyentuh (secara resmi) kegiatan-kegiatan berpayung Pramuka selama 9 tahun.

Aku jadi teringat pertama kali aku kenal dengan Pramuka. Kapan lagi kalau bukan saat SD? Sewaktu itu, menurutku, aku lumayan bersemangat ikut Pramuka. Dengan permainan-permainan yang 'berbeda' dari yang kukenal, dan lagu-lagu yang 'berbeda' pula. Karenanya aku rajin datang Pramuka, setiap hari Selasa sore.

Tuesday, August 14, 2007

Hantu Supermarket

Semalam aku bermimpi tentang hantu supermarket. Aku tak ingin bercerita terlalu banyak tentangnya. Yang jelas, ia berhasil membuatku ketakutan. Membuatku berlarian dari satu rak ke rak lain, mencari jalan keluar dari supermarket.

Lelah. Mengantuk. Aku kurang tidur.

Kenapa juga aku harus mengalami mimpi buruk ketika semua orang tidur lebih awal...?

Kabar dari Akuarium

Sudah lama aku tidak mempedulikan ikan-ikanku. Mungkin semenjak akuariumku menunjukkan gejala berlumut di keempat sisinya. Awalnya hanya garis-garis hijau, tipis. Lalu semakin tebal. Dan sekarang, hampir seluruh kacanya berwarna hijau.

Seharusnya, aku membersihkannya. Dan aku memang berusaha untuk membersihkannya. Dengan cara membeli dua ekor ikan sapu-sapu impor. Walau dengan embel-embel impor, harga ikan sapu-sapu ini tak terlalu mahal, sekitar Rp 5.000,- per ekor.

Monday, August 13, 2007

Menggantung Senja

Apakah kamu menyukainya, berjalan-jalan di antara padi yang hijau sore hari tadi? Aku menyukainya. Perjalanan satu jam kita tempuh di antara sedikitnya waktumu. Semoga pilihanku tadi tak membuatmu kecewa. Kamu tahu, ternyata agak sulit mencari tempat yang indah, yang bisa ditempuh dalam waktu yang amat terbatas.

Di awali dengan melintasi perkotaan dan pedesaan. Lalu memasuki lorong, jalanan sempit di desa. Dan di akhiri dengan indahnya lembah yang menghijau. Di ujung pandanganku, di ujung lembah, puncak-puncak bukit tampak bermunculan, menyimpan misterinya sendiri.

"Seperti memasuki dunia lain," ucapmu. Entah gembira, entah takjub. Atau campuran keduanya.

Sunday, August 12, 2007

To Be Or Not To Be


Sore itu, di dekat jendela besar yang menghadap ke jalan, kudengar Ayu dan Putri mengobrol. Meluangkan waktu senggang mereka dengan santai. Suasana cafe sedang tak ramai. Hanya tampak beberapa pengunjung lain, sibuk bermain bilyard atau duduk dan mengobrol seperti mereka.

"Perhatian dan pacaran itu datang dalam satu paket," ucap Ayu.

"Tapi, aku nggak bisa kasih perhatian ke orang yang nggak aku suka."

"Tapi katamu tadi, kamu mau mencoba? Itu berarti..."

Lagi-Lagi...

Playlist winamp-ku malam ini:

1. Vina P - September Ceria
2. Chrisye - Damai Bersama-Mu
3. Tito s - Untukmu
4. Vina P - Cinta
5. Chrisye - Hening

Hm... kapan ada waktu ke hutan pinus? Secepatnya semoga. Sebelum hilang keinginanku ini...

Thursday, August 9, 2007

Kisah Gempa dan Pria Tampan

Berawal dari SMS kepada seorang teman.

Aku (11.36 pm): "Aku butuh sesosok pria tampan untuk menyegarkan mataku."

Wednesday, August 8, 2007

Ah, Hutan Pinus...

Mungkin kamu memang melintas di otakku beberapa hari ini. Kamu, dan hutan pinus. Aku tak tahu kenapa harus hutan pinus, tapi itu memang hutan kesukaanku. Jadi, wajar bila hutan itu kerap melintas di ingatanku.

Hutan pinus yang sunyi dan rindang, dikelilingi kabut yang sejuk. Belum lagi aromanya yang khas, terlebih setelah hujan turun. Aroma tanah basah dan pepohonan pinus. Aku lebih menyukainya bila mendung datang. Begitu nyaman, dan sendu.

Karimunjawa Day Seven: Saatnya Pulang, Bukan?

Dan kami pun pulang dengan Kapal Kartini, kapal cepat yang menghubungkan Karimunjawa-Jepara-Semarang. Namun kecepatannya justru membuatku tersiksa, dan penumpang lain jauh lebih tersiksa. Selama 6 jam perjalanan, hingga Semarang, penumpang seakan-akan dikocok-kocok di dalam kapal. Perjalanan yang lama, perjalanan yang memabukkan. Kami pun sampai Jogja pukul 11 malam.

Lelah, sedih, dan mual. Okay... it's all over, let's get back to our real life...

Tuesday, August 7, 2007

Karimunjawa Day Six: Tambah Satu Hari Ya?

"Dhir, kamu kangen Jogja?" tanyaku tiba-tiba, setelah mandi pagi, beberapa jam sebelum keberangkatan kami ke dermaga untuk pulang.

Dhira hanya melihatku, tak menjawab.
 
"Apa yang kamu kangenin dari Jogja? Ada nggak?" tanyaku lagi
 

Dhira masih terdiam sebentar. "Nggak tau. Kalau kamu?"
 

"Heran. Aku nggak kangen Jogja. Padahal biasanya aku gampang banget kangen Jogja."
 

Kami terdiam.
 

"Gimana kalau kita extend satu hari di sini?" Toh Kapal Muria juga akan penuh oleh pasukan Kapolda.
 

Dhira tak tampak kaget, sepertinya menunggu ajakan tersebut. "Okay!"

Karimunjawa Day Five: Kemojan Tour!



Sesuai dengan niat awalku, aku tak ingin menghabiskan seluruh waktuku di Pulau Karimunjawa hanya untuk menikmati lautnya. Aku juga ingin mengetahui bagaimana daratan Pulau Karimunjawa.



Karenanya, di hari kelima, sehari sebelum kepulangan kami ke Jogja, aku memutuskan untuk melewatkan berenang-renang di laut dan memilih untuk melakukan tour Kemojan bersama Zen. Sementara Dhira, Mbak Ika, Manto, Sidqi, dan seluruh anggota unit selam akan menyelam di sekitar Pulau Cemara.

Monday, August 6, 2007

Karimunjawa Day Four: Ke Pantai Menjangan Kecil


Lagi-lagi hari cerah. Benar-benar cocok untuk liburan. Seperti sehari sebelumnya, kami cepat-cepat menuju ke Syahbandar. Hari ini, kami akan bermain air di sekitar Pulau Menjangan Kecil.

"Arusnya nggak terlalu keras," kata Mbak Ika.

Friday, August 3, 2007

Karimunjawa Day Three: Kembali ke Rumah Apung!




Cuaca hari ketiga benar-benar mendukung liburanku. Cuaca seperti ini lah yang aku bayangkan sejak dari Jogja. Langit biru, cerah, dengan sedikit gumpalan awan putih di sana-sini. Cerahnya hari ini membuat aku, dan yang lainnya, hanya menikmati sarapan singkat dan segera berangkat ke Syahbandar. Tak sabar untuk menikmati hari.

Hari ini rencananya kami akan kembali ke rumah apung Pak Joko. Tapi bukan untuk bersilaturahmi. Kami akan bermain air di sana, seperti yang kami lakukan di keramba hari sebelumnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...