Pages

Saturday, August 30, 2008

Malaysia Day Four: Putrajaya - Twin Tower


Putrajaya adalah satu kota yang mendapat label 'recommended' dari Mbak Ambar. Sekilas, kota ini memang mirip dengan kota wisata. Semua begitu tertata, begitu bersih, dan... begitu 'baru'. Jauh, bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur.

Dan itu membuatnya tampak artifisial.

Malaysia Day Three: Penat!

Aku lelah secara fisik dan mental. Hari ini, istirahat dan bersantai-santai di hotel sepertinya menyenangkan. Berbaring di kasur, sambil menonton TV dan ngemil.

Yup, aku memilih untuk menghabiskan hariku dengan bermalas-malasan di kamar hotel, menikmati kenyamanan yang ada.

Friday, August 29, 2008

Malaysia Day Two: Pusing-Pusing di Kuala Lumpur


Museum National adalah tempat yang kedua yang kami kunjungi setelah Istana Kenegaraan Malaysia. Museum ini berisi tentang negara Malaysia, dari jaman penjajahan hingga sekarang.

Secara reflek, memori ingatanku membuka file tentang perjuangan Pak Karno. Dan secara reflek pula, aku merasa sedih. Di dalam ruangan-ruangan tersebut terpajang berbagai pencapaian mereka. Cukup membanggakan, memang.

Negara Malaysia yang begitu bangga dengan mobil Proton-nya, dibandingkan dengan negara Indonesia yang begitu bangga bisa membeli mobil Mercedez Benz. Duh...

Wednesday, August 27, 2008

Malaysia Day One: Batu Cave - Genting - Kain!


Berbeda dengan perjalanan ke Singapura, kali pertanyaan yang berputar-putar adalah bagaimana kami akan berkeliling selama di Malaysia.

Monorail? Taksi? Ikut tour? Atau berjalan kaki? Yang jelas, di sana tidak ada Leo Sang Penunjuk Arah. Dan mood-ku sedang tidak cocok untuk bertualang mencari jalan sambil tersesat-sesat selama lima hari. Apalagi tanpa Dik Andra.

Alhasil, pilihan jatuh pada tour. Waktu di airport pun aku habiskan untuk mencatat berbagai agen tour yang mungkin bisa membantu kami.

Monday, August 25, 2008

Uniquely Singapore: Sindrom Belanja Akut


Apa yang akan aku lakukan di Singapura? Berkunjung ke rumah singa berbadan mermaid yang bernama Merlion?

Pertanyaan itu terus berkeliling di otakku selama perjalanan menuju Singapura. Ia menjelajah setiap sel abu-abu yang merespon.

Sayangnya, jawaban yang aku dapat selalu sama: BELANJA! Dan itu memberikan nuansa mual di awal perjalananku.

Sunday, August 24, 2008

Mendadak Panik: Singapura - Malaysia - Thailand

Ajakan mendadak kerap mendapat respon positif dari aku. Apalagi kalau ditanyakan di pagi hari, beberapa saat setelah bangun tidur. Di saat-saat setengah sadar seperti itu, bahkan ajakan untuk melihat semut berbaris pun akan terdengar menarik.

Seperti ajakan di pagi hari beberapa waktu yang lalu. Tour lima malam ke Malaysia terdengar menarik, dengan appetizer tiga malam di Singapura dan dessert tiga malam di Thailand. Walau dari dulu aku tidak pernah tertarik dengan Singapura dan Malaysia, ajakan di pagi itu berhasil membuat ketertarikan-instan-ku terusik. Dan bangkit.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...