Pages

Wednesday, April 30, 2008

Pantai atau Gunung?

Kalau aku disuruh memilih antara pantai atau gunung, aku tidak dapat menentukannya dalam sekejap. 'Tergantung banyak hal' pasti akan menjadi jawabanku.

Tuesday, April 29, 2008

Buku-Buku yang (Makin) Menunggu


Di Bandung, aku dikenalkan pada beberapa toko buku yang amat menarik. Karenanya, daripada berkeliling FO atau berburu kuliner, hari itu aku memilih untuk mendatangi toko-toko buku itu. Toko buku yang rupanya berhasil membuat tanganku gatal untuk membeli beberapa buku bekas.

Setelah berkeliling di antara rak-rak yang tinggi, memilih-milih, akhirnya aku membeli buku 'Under the Banyan Tree' karya R. K. Narayan dan 'Samarkand' karya Amin Maalouf.

Monday, April 28, 2008

Semarang: Akhir Tour Kondangan Sesi 1


Lagi-lagi sebuah kondangan. Kali ini kondangan penutupan dari rangkaian tour kondanganku.

Setelah berkeliling Jawa atas nama kondangan, aku mengakhirinya di Semarang. Kondangan seorang teman yang diadakan di daerah Srondol.

Berbeda dengan beberapa kasus yang lain, kali ini, aku benar-benar tidak mengenal orang ini. Dia adalah teman Dhira, dan mood berkelilingku sedang tinggi. Jadi, apa salahnya aku ikut menemaninya hingga Semarang.
Tentu saja dengan mengambil rute Jogja - Solo - Boyolali - Salatiga - Semarang. Sambil menikmati koleksi kuliner di tiap-tiap kota. Menyenangkan.

Sunday, April 27, 2008

Dara Fashion Performing Arts by Musa Widyatmoko

Apa yang kamu harapkan dari sebuah fashion show? Barisan model-model cantik (dan tampan) dengan pakaian yang indah - walau sering juga mengejutkan - dengan iringan musik elektronik? Aku akan membayangkan rentetan agenda yang mirip itu di setiap fashion show.

Pembukaan. Lalu model-model keluar, disertai sedikit narasi untuk setiap koleksi yang keluar. Diakhiri dengan munculnya sang perancang yang akan tersenyum, membungkuk, dan menerima rangkaian bunga. Selesai.

Tapi ini semua berbeda dengan Dara Fashion Performing Arts yang diadakan Musa Widyatmoko di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Senayan pada pertengahan April lalu.

Friday, April 25, 2008

Kondangan Gembil dan Ari

Kali ini aku datang ke Jakarta karena dua alasan. Salah satunya adalah datang ke pesta pernikahan teman SMA-ku, Gembil. Dia memang sudah mewanti-wantiku sejak satu bulan sebelum pernikahan. Dan akhirnya, satu bulan itu pun terlewati.

Persiapan yang aku lakukan untuk datang ke acara ini agak berlebih, seperti bersiap dua jam sebelumnya. Bukan karena urusan tata rias, tapi lebih karena masalah perjalanan yang diasumsikan akan padat-merayap. Belum lagi tugas mencari parkir di area gedung yang pastinya akan penuh.

Jakarta, Ibukotaku

Akhirnya aku kembali menginjakkan kaki di Jakarta. Aku meninggalkan Jakarta tiga tahun yang lalu dan lalu tidak pernah mengunjunginya lagi. Kecuali satu kali selingan saat terpaksa transit semalam di sana.

Aku meninggalkan Jakarta dan segala kepenatannya.

Ah. Dan akhirnya aku terjebak macet lagi. Perjalanan sejauh enam kilo ditempuh selama dua jam! Aku hampir lupa rasanya menyupir mobil dan terjebak macet di Jakarta.

Thursday, April 24, 2008

Bogor: Antara Durian dan Angkot

Dalam bayanganku, Bogor adalah kota kecil yang semrawut. Mungkin pengalaman terakhirku ke Bogor memang membekaskan kesan semrawut di memori.

Karenanya aku tak kesal saat melihat kondisi jalanan yang padat merayap saat kami memasuki kota Bogor. Aku sudah mempersiapkannya dari rumah. Lagi pula, aku punya teman mengobrol yang asyik saat perjalanan.

Wednesday, April 23, 2008

Mencicipi Satu Hari di Bandung

Selain terkenal dengan seni pop, distro, dan hawanya yang segar, Bandung juga terkenal akan kulinernya. Berbeda dengan yang selama ini aku temui saat melakukan wisata kuliner, Bandung memiliki karakteristik kuliner yang berbeda.

Bandung memang memiliki banyak sekali variasi makanan yang lezat dan terlihat menarik untuk dimakan. Tempat-tempatnya pun tampak menarik untuk sekedar dikunjungi. Kebanyakan terlihat nyaman dengan menu unik.

Monday, April 21, 2008

Kilasan Bandung

Pohon-pohon besar di sepanjang jalan adalah salah satu hal yang tertangkap memoriku saat memasuki kota Bandung. Hari masih pagi. Matahari baru saja muncul dan suasana masih tampak lengang. Rasa kantukku hilang seiring dengan hembusan angin yang makin kuat menerpa wajah.

Dingin.

Monday, April 7, 2008

Durian-Durian Itu...

Lahir, besar, dan hidup di negara tropis, tentulah aku telah mengenal buah bernama durian sejak kecil. Buah dengan kulit penuh duri dan aroma dagingnya yang, um... unik. Durian juga telah menjadi salah satu buah kesukaan dalam keluarga besar kami.

Tante, Om, Budhe, Pakdhe, hingga keluarga intiku sendiri. Termasuk aku.

Wednesday, April 2, 2008

I'm (Not Yet) Yours...

"Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
And I'm trying to get back.

Before the cool done run out
I'll be giving it my bestest
Nothin's going to stop me but devine intervention
I reckon it's again my turn to win some or learn some."

Tuesday, April 1, 2008

Secangkir Kopi Instan


Aku akan menjadikan kopi sebagai salah satu minuman favoritku. Itu rencanaku. Maka, tak salah bukan bila aku mencicipi secangkir kopi instan di malam hari itu?

Yah, rasanya memang seperti yang aku tebak. Rasa kopi instan. Walau saat itu aku memang sedikit berharap untuk dapat menikmati getirnya kopi, atau sedikit rasa manis yang pas.

Tapi, harus kuakui, rasanya lebih enak dari kopi instan yang biasa aku buat. Belum lagi, dilengkapi dengan sensasi masa lalu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...