Pages

Friday, February 11, 2011

Lagi-lagi: Tanpa Minyak dan Gula


Setelah merasakan sulitnya mencari makanan bebas minyak dan gula serta segala creamy-creamy yang memabukkan, aku merasa sebisa mungkin harus bisa memasak makananku sendiri. Itu kalau dietnya mau dipertahankan.

Opsi sosis dan telur rebus yang dulu menjadi andalan kalau mau makan 'enak' harus dihapus. Sosis kan tidak sehat. Telur pun berlemak, kecuali jika hanya dimakan putih telurnya.

Sementara, makanan Indonesia yang wajar selalu menggunakan kalau tidak gula, minyak, kaldu yang kental, atau santan. Masa ya tiap hari makan gado-gado, lotek, atau sate?

Meski tidak dipantangkan oleh Bu Dokter, tapi itu pun kebanyakan masih menggunakan bumbu kacang dan kecap. Kalau terlalu sering kan juga efeknya tidak bagus.

Maka, sejak beberapa hari yang lalu aku mulai berburu resep-resep makanan sehat. Yang aku cari adalah makanan yang dimasak dengan cara dipanggang atau dikukus. Menggoreng dengan minyak zaitun sesekali saja. Bagaimanapun, minyak zaitun kan mahal. Masa untuk menggoreng harian?

Karena itu, aku berusaha mencari resep yang tidak berlebihan. Dan karena aku suka sekali makan enak, aku mencari resep yang tidak hanya sehat, tapi yang juga enak. Bukan cuma semacam sayur yang direbus.

Kebanyakan makanan barat (yang menurutku enak) menggunakan bahan-bahan creamy. Sama saja. Kalau tidak, ya rasanya akan tawar. Itu kenapa aku tidak suka salad bila tanpa mayonaise atau salad dressing lainnya.

Nah...itu kenapa, akhir-akhir ini aku sedang suka sekali bereksplorasi dengan masakan Cina, Thailand, dan Jepang. Mereka memiliki beberapa resep yang mudah pembuatannya, mudah dicari bahannya, terhitung tidak mahal, dan rasanya enak. Cari-cari resep di internet, terus dimasak deh!

Nanti kalau sudah mahir, baru berani improvisasi. Sekarang, menjiplak resep asli dulu saja...

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...