Akhirnya program dietku selesai sudah. Setelah melalui enam minggu diet dengan dipantau oleh dokter diet, kemarin Senin kunjungan rutinku berhenti.
Bukan karena ada suatu masalah, hanya karena memang sudah selesai programnya.
Hasilnya, aku berhasil menurunkan berat badan sebanyak 6 kilogram! Yeay! Dietnya pun tidak terlalu sulit, hanya perlu menghindari minyak dan gula.
Memang sih, pada awalnya terasa sulit. Apalagi karena terbiasa sehari-hari mengkonsumsi minyak dan gula. Tapi bila benar-benar dicoba, ternyata tidak sesulit itu.
Menghindari minyak memang sedikit lebih sulit, tapi menghindari gula itu mudah. Setelah dua hari hanya mengkonsumsi air putih, teh tawar, dan jus tanpa gula, aku sudah kehilangan minat pada minuman manis. Selain itu, karena tujuannya memang diet untuk menurunkan berat badan, maka aku berhasil menghilangkan kebiasaan makan camilan. Itu juga mempermudah usahaku untuk menghindari gula.
Sementara untuk menghindari minyak memang sedikit lebih sulit.
Pertama, karena yang namanya gorengan itu enak sekali. Kedua, jarang sekali penjual makanan yang tidak menggunakan minyak. Dan ketiga, di rumah pun, masakan yang tersedia di meja hampir selalu menggunakan minyak.
Maka, setelah berkelana membeli makanan mulai dari gado-gado tanpa bakwan dan tahu, ke lotek, ke dimsum, ke sushi, ke pepes hingga ke segala rebus-rebusan dan kukus-kukusan, aku akhirnya merasa bosan. Aku pun memutuskan untuk memasak sendiri.
Rintangan lain muncul. Susah juga ternyata mencari resep yang tidak menggunakan minyak, tapi bahannya wajar dan tidak mahal. Akhirnya aku menemukan resep termudah, murah, tapi tetap enak: oseng-oseng tanpa minyak!
Bumbu utamanya cuma bawang putih, bawang merah, cabai, kecap asin, yang kemudian dioseng dengan sedikit minyak zaitun (sedikit saja!). Pelengkapnya bisa menggunakan tahu, jamur, tuna, daging ayam, kecambah, genjer, hingga salmon! Setiap pelengkap itu akan memberikan rasa yang berbeda, jadi meski bahannya sama tapi tidak lekas bosan.
Syarat lainnya hanyalah menggunakan wajan anti lengket.
Nah, kalau mulai terasa lengket, biasanya aku menambahkan air sekedar untuk mematangkan dan menghilangkan lengketnya. Ini benar-benar resep penyelamat diet.
Selain itu, akupuntur juga mengurangi penyakit 'lapar mata' - katanya. Aku sih cukup tersugesti. Program dietku juga meliputi kunjungan ke dokter diet seminggu dua kali untuk mengukur berat badan dan berkonsultasi. Ini memiliki efek 'menahan diri'.
Alhasil aku berhasil menahan diri tidak ngemil dan makan yang tidak perlu, setiap hari!
Bukan karena ada suatu masalah, hanya karena memang sudah selesai programnya.
Hasilnya, aku berhasil menurunkan berat badan sebanyak 6 kilogram! Yeay! Dietnya pun tidak terlalu sulit, hanya perlu menghindari minyak dan gula.
Memang sih, pada awalnya terasa sulit. Apalagi karena terbiasa sehari-hari mengkonsumsi minyak dan gula. Tapi bila benar-benar dicoba, ternyata tidak sesulit itu.
Menghindari minyak memang sedikit lebih sulit, tapi menghindari gula itu mudah. Setelah dua hari hanya mengkonsumsi air putih, teh tawar, dan jus tanpa gula, aku sudah kehilangan minat pada minuman manis. Selain itu, karena tujuannya memang diet untuk menurunkan berat badan, maka aku berhasil menghilangkan kebiasaan makan camilan. Itu juga mempermudah usahaku untuk menghindari gula.
Sementara untuk menghindari minyak memang sedikit lebih sulit.
Pertama, karena yang namanya gorengan itu enak sekali. Kedua, jarang sekali penjual makanan yang tidak menggunakan minyak. Dan ketiga, di rumah pun, masakan yang tersedia di meja hampir selalu menggunakan minyak.
Maka, setelah berkelana membeli makanan mulai dari gado-gado tanpa bakwan dan tahu, ke lotek, ke dimsum, ke sushi, ke pepes hingga ke segala rebus-rebusan dan kukus-kukusan, aku akhirnya merasa bosan. Aku pun memutuskan untuk memasak sendiri.
Rintangan lain muncul. Susah juga ternyata mencari resep yang tidak menggunakan minyak, tapi bahannya wajar dan tidak mahal. Akhirnya aku menemukan resep termudah, murah, tapi tetap enak: oseng-oseng tanpa minyak!
Bumbu utamanya cuma bawang putih, bawang merah, cabai, kecap asin, yang kemudian dioseng dengan sedikit minyak zaitun (sedikit saja!). Pelengkapnya bisa menggunakan tahu, jamur, tuna, daging ayam, kecambah, genjer, hingga salmon! Setiap pelengkap itu akan memberikan rasa yang berbeda, jadi meski bahannya sama tapi tidak lekas bosan.
Syarat lainnya hanyalah menggunakan wajan anti lengket.
Nah, kalau mulai terasa lengket, biasanya aku menambahkan air sekedar untuk mematangkan dan menghilangkan lengketnya. Ini benar-benar resep penyelamat diet.
Selain itu, akupuntur juga mengurangi penyakit 'lapar mata' - katanya. Aku sih cukup tersugesti. Program dietku juga meliputi kunjungan ke dokter diet seminggu dua kali untuk mengukur berat badan dan berkonsultasi. Ini memiliki efek 'menahan diri'.
Alhasil aku berhasil menahan diri tidak ngemil dan makan yang tidak perlu, setiap hari!
"Hitung-hitung hidup sehat, bonusnya berat badan turun," ujar temanku melihat gaya makanku yang berubah.
Hihi. Padahal kalau aku kebalikannya: hitung-hitung menurunkan berat badan, bonusnya hidup sehat.
Nah, sekarang, setelah program diet berhenti terpantau, aku masih harus berjuang sendiri. Gula dan minyak masih aku usahakan tidak tersentuh agar hasil diet ini tidak lantas kacau.
Semangat!
Nah, sekarang, setelah program diet berhenti terpantau, aku masih harus berjuang sendiri. Gula dan minyak masih aku usahakan tidak tersentuh agar hasil diet ini tidak lantas kacau.
Semangat!
No comments:
Post a Comment