Kali ini aku menjejakkan kaki di Solo bukan untuk berwisata. Tapi untuk menghadiri pernikahan Mayang dan Janu. Tak ada yang menarik untuk diceritakan di Solo, kecuali pertemuanku dengan banyak teman lama.
Ada Alex, Aji, Ganda, bahkan Didik. Wajah-wajah yang sudah lama tidak aku lihat.
Dan juga Ester Dina (yang sempat menimbulkan salah paham sesaat di mobil). Agak kaget juga melihatnya, karena ia jauh-jauh datang dari Banda Aceh. Ngobrol sana-sini, menanyakan kabar ini-itu. Kami bercengkerama hingga saatnya beranjak dari kota Solo.
Ada Alex, Aji, Ganda, bahkan Didik. Wajah-wajah yang sudah lama tidak aku lihat.
Dan juga Ester Dina (yang sempat menimbulkan salah paham sesaat di mobil). Agak kaget juga melihatnya, karena ia jauh-jauh datang dari Banda Aceh. Ngobrol sana-sini, menanyakan kabar ini-itu. Kami bercengkerama hingga saatnya beranjak dari kota Solo.
Dimon, lagi-lagi, urung mengajakku mengunjungi rumahnya. Huh... aku sedikit yakin ia kembali bersiasat. Su'udzon.
Kami pun berpisah di Jl. Slamet Riyadi. Setelah bujukan dan rayuan gombal, serta janji-janji menyesatkan, Alam memutuskan untuk ikut kami ke Jombang, mengunjungi pernikahan Rizal. Dengan asumsi dan harapan bahwa ia akan pulang ke Bandung dengan mudahnya dari Jombang. Sepertinya dia tertular aura impulsif kami.
Aku juga tak tahu apa yang dicarinya di sana.
Perjalanan dilanjutkan. Kami menyusuri Tawangmangu, lalu turun di Magetan, dan berhenti sebentar di Madiun. Waktunya makan malam.
Berkat info dari Alam, kami berhasil menemukan warung nasi pecel yang cukup lezat. Aku lupa mencatat namanya, tapi warung itu terletak di dekat Stasiun Madiun. Lagi-lagi tak banyak yang bisa diceritakan tentang pecel ini. Hanya kata enak. Minumannya juga enak. Juga jadah bakarnya. Enak, enak, dan enak.
Setelah bersantai-santai sejenak, kami berangkat lagi menuju Jombang. Perjalanan malam bulan purnama. Aku sempat mengusulkan untuk 'mampir' sebentar di Ponorogo, melihat reog.
"Itu bukan mampir, Ndie," sanggah Dhira.
Uhuhuhu... baiklah. Kita bisa 'berputar' sedikit ke Ponorogo untuk melihat reog? :p
Usulan yang tak direspon dengan baik.
Akhirnya kami sampai di Jombang. Setelah mampir di rumah Rizal sebentar, kami langsung berlabuh di hotel yang telah ditentukan: Hotel Fatma.
Hotel yang aneh.
Hotel yang menyimpan banyak cerita. :-S
7 comments:
bulan ini penuh dengan wisata kondangan ya ndie.. :p
dhiraestria dyah:
Bulan depan juga, Dhir... :-S Trus kamu kapan?
Hehehe...
nyaris,Jombang cuma jadi tempat numpang tidurku...tapi aku suka, at least jd tau ada hotel unik bernama Fatma...thanks all.
Minggu ini kondangan lagii...wah bener2 dehhhh
ronggolawe:
Coba kmu beneran tidur di bathtub malam itu... pasti lebih seru, dan 'unik'... :p
thea:
Kemarin Sabtu kondangan (maksa) lagi di Solo, trus minggu ini ada dua kondangan di Jogja, dan minggu depan kondangan di Jakarta...duh-duh... :-S
ndie, adiknya temenku ada yang mo nikah di Palembang. mo berangkat nggak?
:p
dhiraestria dyah:
Huahahaha... kayanya klo udah di lingkaran ketiga, aku nggak bisa ikut, Dhir... ;p
Post a Comment