Pages

Tuesday, August 23, 2011

Lir Shop: Ketika Makanan Keluar dari Buku

Chicken Divan

Salah satu tempat makan yang akhir-akhir ini sering aku kunjungi adalah Lir Curiosity Shop. Ya, salah satu sebabnya memang karena aku buka lapak Summer and Spring di sana dan itu milik pacar adikku, Mira.

Letaknya di Jl. Anggrek 1/33, Baciro, Yogyakarta.

Tapi, bukan karena itu alasanku menulis ini. Tulisan tentang Lir Shop ini sebenarnya sudah kurencanakan sejak lama, tapi karena berbagai banyak macam hal yang mampir dalam hidupku, otomatis kesempatan dan mood menulisnya harus tergeser beberapa kali.

Hingga hari ini.

Lir Shop ini awalnya direncanakan sebagai toko multifungsi yang berbentuk rumah, kalau boleh kubilang seperti itu. Embrionya justru berasal dari hobi membacanya Mira.

Yup, awalnya ini memang direncanakan sebagai toko buku. Lir sendiri sebenarnya nama toko bukunya.

Tapi, setelah tutupnya Cups beberapa waktu yang lalu, Mira kembali membuka semacam kafe di rumah yang sama, yang dinamai Mooi. Alhasil di rumah ini terdapat beraneka 'toko'. Itu kenapa tadi aku bilang toko multifungsi.

Ada kafe Mooi, toko buku Lir, ada toko liburan Summer and Spring, dan ada pula galeri/ruang seni kecil Space yang bisa digunakan untuk kegiatan komunitas.

Anyway, tentang kuliner yang disajikan di Mooi sendiri, konsepnya cukup unik.

Berawal dari fantasi masa kecil, Mira berusaha mewujudkan makanan-makanan khas yang menemani imajinasi masa kecilnya. Seperti mengeluarkan makanan-makanan itu dari buku-buku koleksinya, dan menjadikannya nyata. Tak heran di deretan menunya terdapat banyak makanan yang familiar. Paling tidak, untukku.

Ada berbagai sandwich dari buku Lima Sekawan, lengkap dengan limun jahenya. Ada pula bubur dari kisah Goldilocks dan tiga beruang. Juga butterbeer a la Harry Potter.

Pembuatannya tidak sembarangan, dan bukan sekedar mencoba-coba. Tapi dipilih-pilih dari beberapa resep rekomendasi, hingga menemukan satu yang paling sesuai dan rasanya enak.

Makanan yang biasanya hanya bisa aku baca dan kubayangkan rasanya pu muncul dalam bentuk nyata. Yang bisa dicicipi, dinikmati, dan menjadi teman mengobrol. Tentu saja, sambil membawaku ke masa lalu.

Kembali ke lembaran-lembaran buku yang telah menemani masa kecilku.

Tapi, selain menu dari buku-buku itu, Mooi juga menyajikan dua menu lain yang menjadi favoritku. Pertama, Chicken Divan yang creamy dan lezat - dan merupakan masakan yang hampir selalu dihidangkan di perayaan-perayaan kecil di keluargaku.

Yang kedua, Nasi Goreng Kari dengan telor setengah matang, yang ketika diiris tengahnya, kuningnya langsung meleleh, meresap di antara nasinya. Nyum!


Nah, kalau minumannya aku sih suka teh susu madu. :) Meski begitu pilihan dari yang segar buah-buahan hingga aneka teh dan kopi terdapat dalam menu kok...

Yayaya. Cukup ngobrol tentang makanannya, karena hari ini masih bulan puasa, dan aku mulai merasa lapar. Akan segera ke sana lagi secepatnya saja...

4 comments:

Anastasia said...

ini dimana ndie? deket mana tuh? :D pengen mampir...

bulb-mode said...

@ lizbeth:
Ini di daerah deket Mandala Krida, Na. SMA Piri, ke barat. Jalan masuk ke utara kedua dari SMA Piri. Bingung ga? :p Agak masuk, karena lokasinya memang di tengah perumahan. Kapan mudik? Siapa tau bisa hengot di sini... :D

Aphrodita Wibowo said...

aaah...jadi pengen cepet ke lir, makan sambil ngacak-ngacak dagangan summer spriiiing ;p

bulb-mode said...

@aphrodita wibowo
Segera ditunggu kedatangannya, untuk bantu tata-tata barang di Summer and Spring... *eh* :p

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...