"Memangnya apa dulu yang buat kamu berhenti latihan capoeira di hari kedua?" tanya saudaraku malam-malam sebelum tidur setelah ia membaca posting-ku.
Karena sistem belajarnya.
"Memangnya ada apa?"
Aku diminta meroda tanpa tangan di hari kedua. Padahal meroda saja belum mahir.
"Terus?"
Ya aku pilih duduk dan menonton sambil berpikir, 'memangnya ada yang bisa meroda tanpa tangan di hari kedua...?'
"Lha ada nggak?"
Enggak tahu juga. Semuanya kan sudah senior, yang junior cuma aku dan temanku yang tangannya habis patah tulang.
"Oh. Aku baru tahu capoeira ada meroda-merodanya segala..." ujar sepupuku.
Ya ada lah... kan beladiri, pasti ada jungkir-baliknya.
"Aku kira cuma njoget-njoget saja..." sahutnya polos tanpa melepas pandangan dari layar HP-nya.
Ya elah... itu mah Tari Srimpi, Mbak. Salah folder.
Aku pun kembali ke kesibukan menghabiskan SMS gratis dari operator GSM favoritku.
Gambar: http://blogs.hopkins-interactive.com/peter/files/capoeira-6.jpg
* Wajar kan kalau aku keluar...?
4 comments:
wuduuuuw,,yang junior cmn 2,,dah gt yang satu tangannya make abis patah segala,,hihihi.
Yaaudh ta d',drpd meroda tanpa tangan yg g jelas serta beresiko,,mending srimpian aja biar mama pangling'anaakq wuedhoogk aduuuh2 tambah feminin'kwakwakwak..
kalo kamu yang keluar di hari ke dua emang wajar bgt kok ndie..
secara hobimu adalah masuk-keluar perkumpulan hobby.. :p
@ mbak anggie:
Nggak bisa tari srimpi, Mbak... kata temenku, balung tuwo... :'(
@ dhira:
Kita buat perkumpulan hobi eksperimen potong rambut yok, Dhir? :p
hihihi ;))
Post a Comment