Museum National adalah tempat yang kedua yang kami kunjungi setelah Istana Kenegaraan Malaysia. Museum ini berisi tentang negara Malaysia, dari jaman penjajahan hingga sekarang.
Secara reflek, memori ingatanku membuka file tentang perjuangan Pak Karno. Dan secara reflek pula, aku merasa sedih. Di dalam ruangan-ruangan tersebut terpajang berbagai pencapaian mereka. Cukup membanggakan, memang.
Negara Malaysia yang begitu bangga dengan mobil Proton-nya, dibandingkan dengan negara Indonesia yang begitu bangga bisa membeli mobil Mercedez Benz. Duh...
Lalu kami mengunjungi beberapa mall di Kuala Lumpur. Iya, kami berbelanja lagi. Dan lagi. Dan lagi. Terbukti bukan, betapa konsumtifnya banyak warga negara Indonesia.
Seusai sesi berbelanja, Shan mengajak kami ke Masjid Negara. Selain untuk sholat, masjid itu memang menjadi tujuan wisata. Tapi aku yang hanya memakai kaos lengan pendek, terpaksa memakai jubah bewarna ungu yang besar bila ingin masuk ke dalam.
Maklum, bajuku tidak menutupi aurat.
Hari itu kami akhiri dengan berkeliling Petaling. Di sini kios-kios kecil berjajaran menawarkan berbagai jenis souvenir. Mungkin karena sudah mulai jenuh dengan berbelanja, atau bingung menata koper, sore itu kami tidak berbelanja. Haha... akhirnya...
No comments:
Post a Comment