Pages

Wednesday, August 27, 2008

Malaysia Day One: Batu Cave - Genting - Kain!


Berbeda dengan perjalanan ke Singapura, kali pertanyaan yang berputar-putar adalah bagaimana kami akan berkeliling selama di Malaysia.

Monorail? Taksi? Ikut tour? Atau berjalan kaki? Yang jelas, di sana tidak ada Leo Sang Penunjuk Arah. Dan mood-ku sedang tidak cocok untuk bertualang mencari jalan sambil tersesat-sesat selama lima hari. Apalagi tanpa Dik Andra.

Alhasil, pilihan jatuh pada tour. Waktu di airport pun aku habiskan untuk mencatat berbagai agen tour yang mungkin bisa membantu kami.

Tapi ternyata itu tak perlu. Begitu menginjakkan kaki di Crowne Plaza Hotel, tempat kami menginap, datanglah Shan Sang Sopir Taksi. Ia menawarkan jasa untuk mengantar kami selama di Malaysia dengan sistem borongan.

Malam itu, liburan di Malaysia aku mulai dengan tersesat selama tiga jam berjalan kaki. Mencari SIM card yang katanya mudah, ternyata tak semudah itu. Akhirnya kaki kami sampai di KLCC Twin Tower. Tanpa rencana, tanpa kamera, dengan pakaian dan uang seadanya.

Mungkin karena sudah terbiasa berjalan kaki, kami merasa mampu berkeliling Kuala Lumpur tanpa kendaraan.

Esoknya, perjalanan bersama Shan dimulai. Tempat yang kami tuju lebih menarik dari mall-mall. Perhentian pertama di Batu Cave, tempat sembahyang umat agama Hindu. Batu Cave memiliki patung Murugan, yang teramat besar dan bewarna emas mencolok.

Di sebelahnya, sebanyak 272 anak tangga yang sempit siap didaki bila ingin masuk ke gua. Dan aku mendakinya. Melelahkan, karena aku tidak boleh mendaki dengan cepat kalau ingin tidak terpeleset.

Perjalanan dilanjutkan ke Genting Highland. Kata Shan, wilayah itu dikelola oleh orang terkaya se-Malaysia. Ia yang menyiapkan konsep Genting Highland saat ini. Aku tak tahu, tapi aku suka sekali dengan hawanya yang sejuk dan banyak pohon pinus.

Genting Highland dipenuhi dengan theme park, mall, lapangan golf, hingga tempat perjudian. Setelah membeli coklat beraneka rasa, kami pun kembali ke Kuala Lumpur. Perjalanan hari itu diakhiri di Masjid India, sebuah pasar kain yang mirip (persis!) yang ada di Solo.

Dan mood-ku pun kembali terjun bebas. Argh!

1 comment:

bayu said...

Hai Indie..salam kenal.

Belanja kain ya mending di solo...heheh..di belakang Roemahkoe hotelbotique..aka kampung laweyan

lain kali lainwaktu ke KL kalo bingung cari jajan main dulu ke webnya JULES

http://juliansi.blogspot.com/

jan komplit tenan...

salam ,bayu

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...