Yippie! Kamarku sudah selesai! Sebenarnya sudah agak lama Selesainya, tapi selalu lupa memotretnya.
Tadinya, kamarku terasa sumpek. Penuh. Meski tidak pengap, tapi aku rasa aliran udaranya tertabrak banyak benda.
Oh, dan debu-debu itu. Bertebaran di sana-sini karena banyaknya ruang-ruang kosong yang tak terjangkau untuk dibersihkan.
Tadinya, kamarku terasa sumpek. Penuh. Meski tidak pengap, tapi aku rasa aliran udaranya tertabrak banyak benda.
Oh, dan debu-debu itu. Bertebaran di sana-sini karena banyaknya ruang-ruang kosong yang tak terjangkau untuk dibersihkan.
My room: before
Lalu Nate Berkus wannabe merasukiku dan membuatku ingin merombak kamar. Alhasil dengan pengetahuan interior desain yang hanya sebatas ajaran Om Gugel, aku melompat ke dalam proyek redecorating yang membutuhkan komitmen kuat.
Itu, atau aku akan kehilangan kamar.
Idenya, aku ingin menjadikan kamarku terasa 'ringan', sederhana, dan bersih dengan udara yang bergerak bebas dan warna yang kasual dan ceria. Ditambah sedikit sentuhan personal.
Waktu dan anggaran disiapkan. Waktu harus kurang dari satu bulan dengan anggaran tak lebih dari satu juta rupiah.
Dan... voila!
Itu, atau aku akan kehilangan kamar.
Idenya, aku ingin menjadikan kamarku terasa 'ringan', sederhana, dan bersih dengan udara yang bergerak bebas dan warna yang kasual dan ceria. Ditambah sedikit sentuhan personal.
Waktu dan anggaran disiapkan. Waktu harus kurang dari satu bulan dengan anggaran tak lebih dari satu juta rupiah.
Dan... voila!
My room: after
Not bad for an amateur, huh?
2 comments:
ki? ini kamarmu yang dulu bukan? kok beda? kecil? seingetku dulu luas banget...jangan2 km pindah rumah ya? ini rumahmu kalo km dah merid:D?
Ohlala...Wippie...kamarku masih sama Wip, cuma berubah tatanannya aja...kecil ya? Ya emang dari dulu segitu. Ato mgkn dl kerasa lebar karena kita sama-sama masih 'kecil'? Hihi! :p
Post a Comment