Semalam aku kembali melihatmu, duduk dan bercengkerama di antara orang-orang yang asing bagiku. Rambutmu masih sama seperti yang ku ingat, namun wajahmu mulai tak ku kenal. Apakah ingatanku yang memudar atau waktu yang sudah mengubahmu?
Aku tak peduli.
Tapi rasamu masih terbaca, walaupun tak sekuat dulu. Aku tahu kamu tidak melihatku. Aku juga tahu aku tidak ingin mendekat dan menyapamu, meski sedekar untuk memberitahukan keberadaanku.
Aku tak peduli.
Tapi rasamu masih terbaca, walaupun tak sekuat dulu. Aku tahu kamu tidak melihatku. Aku juga tahu aku tidak ingin mendekat dan menyapamu, meski sedekar untuk memberitahukan keberadaanku.
Bukan. Aku bukan takut. Aku sama sekali tidak takut. Aku tidak takut terseret dan kembali terjatuh, karena aku semakin yakin. Aku tidak ingin hanya karena memang tidak ingin.
Hm... aku sudah memiliki duniaku sendiri sekarang, dunia yang lebih nyata. Meski aku tak semudah itu lagi untuk menulis, paling tidak aku tak lagi harus sering-sering mencari bulan di malam hari, atau menerka-nerka bentuk awan di siang hari.
Kalaupun saat ini aku masih sering mencari bulan, itu untuk alasan yang jauh berbeda dari saat kamu masih berada di duniaku. Yup, dan karenanya bulan pun tampak jauh lebih indah.
Anyway, terima kasih telah menyempatkan diri mampir, semalam. I realized that I've plutoed you, long before last night... :)
No comments:
Post a Comment