Tuesday, August 24, 2010
Monday, August 23, 2010
Sushi Vegetarian: Sebuah Penantian
Beberapa bulan yang lalu, sempat ada pameran kuliner di Jogja Expo Center yang kudatangi karena permintaan Arya.
"Adikku buka counter di sana," ujarnya.
Maka, jadilah hari itu kami menyempatkan mampir ke pameran sebelum melakukan acara lainnya. Di counter-nya, aku menemukan menu unik yang menggoda: Sushi Vegetarian. Kami pun memesan satu porsi Sushi Vegetarian Californian Roll, dan segera beranjak dari pameran. Sushi dibungkus untuk bekal di perjalanan.
"Adikku buka counter di sana," ujarnya.
Maka, jadilah hari itu kami menyempatkan mampir ke pameran sebelum melakukan acara lainnya. Di counter-nya, aku menemukan menu unik yang menggoda: Sushi Vegetarian. Kami pun memesan satu porsi Sushi Vegetarian Californian Roll, dan segera beranjak dari pameran. Sushi dibungkus untuk bekal di perjalanan.
Wednesday, August 18, 2010
Proyek Kamar #3: Redecorating Plus-Plus
Setelah desain ulang kamarku jadi, baru aku memikirkan masalah redecorating. Setahuku, hasil dari redecorating inilah yang akan membuat kamar terasa 'baru', dengan biaya yang terjangkau. Redecorating ini baru bisa dilakukan setelah proses decluttering selesai. Tak mudah membayangkan rencana redecorating dengan banyaknya benda-benda bertebaran.
Untuk tahap proses redecorating ini, aku melakukan tiga hal:
Untuk tahap proses redecorating ini, aku melakukan tiga hal:
Monday, August 16, 2010
Proyek Kamar #2: Redesigning the Room
Sembari mengeluarkan dan memilah barang-barang yang tak perlu di kamarku, aku mulai mereka-reka ulang tatanan kamar yang kuinginkan. Tentu saja, dengan sebuah gambar yang sangat amatir.
Aku suka tahap ini, karena yang perlu kulakukan hanya menggambar dan berimajinasi. Melamun.
Kuputuskan, faktor-faktor utama yang mempengaruhi pemilihanku dalam menata ruangan adalah letak pintu dan letak jendela. Dan jangan lupakan juga faktor kebosanan. Ini berarti semua furnitur di kamarku, sebisa mungkin berpindah tempat.
Aku suka tahap ini, karena yang perlu kulakukan hanya menggambar dan berimajinasi. Melamun.
Kuputuskan, faktor-faktor utama yang mempengaruhi pemilihanku dalam menata ruangan adalah letak pintu dan letak jendela. Dan jangan lupakan juga faktor kebosanan. Ini berarti semua furnitur di kamarku, sebisa mungkin berpindah tempat.
Proyek Kamar #1: Stressful Decluttering - Notes, Kertas, dan Proyek-proyek
Entah karena hobiku menulis atau apa, aku memiliki hobi lanjutan yaitu membeli notes dan menyimpan kertas-kertas kosong. Setiap memulai sebuah kegiatan baru, aku selalu membeli notes untuk mencatat hari-hari baruku, tapi kemudian tidak menggunakannya karena bingung dan eman.
Begitu pula kertas. Niat awalnya sih untuk ikut menghemat pohon di dunia jadi berusaha memanfaatkan kertas yang salah satu sisinya masih kosong untuk membuat draft tulisan atau gambar-gambar. Tapi siapa nyana... akhirnya kertas-kertas itu malah justru menumpuk di berbagai sudut kamarku.
Begitu pula kertas. Niat awalnya sih untuk ikut menghemat pohon di dunia jadi berusaha memanfaatkan kertas yang salah satu sisinya masih kosong untuk membuat draft tulisan atau gambar-gambar. Tapi siapa nyana... akhirnya kertas-kertas itu malah justru menumpuk di berbagai sudut kamarku.
Saturday, August 14, 2010
Proyek Kamar #1: Stressful Decluttering - Buku
Proses decluttering pun bergeser ke rak bukuku yang penuh sesak. Isinya novel-novel sastra, romantis, thriller, detektif, dan bla-bla-bla, hingga buku-buku how-to dan majalah.
Aku memang suka membaca novel. Karena itu, aku merasa wajar bila novel-novelku berhimpitan di lima rak bukuku. Meski rak tersebut tidak terlalu besar, tetap saja bukuku terasa banyak. Dan menyortir kesemuanya membutuhkan waktu tersendiri.
Pekerjaan ini tak sesulit menyortir yang lainnya. Kali ini pertanyaannya adalah: Kapan aku akan membacanya lagi?
Aku memang suka membaca novel. Karena itu, aku merasa wajar bila novel-novelku berhimpitan di lima rak bukuku. Meski rak tersebut tidak terlalu besar, tetap saja bukuku terasa banyak. Dan menyortir kesemuanya membutuhkan waktu tersendiri.
Pekerjaan ini tak sesulit menyortir yang lainnya. Kali ini pertanyaannya adalah: Kapan aku akan membacanya lagi?
Tuesday, August 10, 2010
Proyek Kamar #1: Stressful Decluttering - Pakaian
Lemari aku pilih sebagai awal mula dari proses decluttering-ku. Keempat laci sudah penuh, sementara satu beberapa baju masih belum masuk. Sudah saatnya pakaian-pakaianku dikurangi.
Tapi, yang mana...?
Tapi, yang mana...?
Monday, August 9, 2010
Proyek Kamar #1: Decluttering
Sebelum aku bisa mulai mendekorasi ulang kamarku, salah satu hal yang harus aku lakukan adalah melakukan decluttering (vb: to simplify or get rid of mess, disorder, complications, etc.).
Selain melelahkan dan membingungkan, untuk melakukan ini aku merasa harus turun langsung. Dan aku memang memilih untuk melakukannya sendiri. Maksudku, aku memang butuh bantuan, tapi tidak lantas mendelegasikan begitu saja pekerjaan ini pada orang lain.
Selain melelahkan dan membingungkan, untuk melakukan ini aku merasa harus turun langsung. Dan aku memang memilih untuk melakukannya sendiri. Maksudku, aku memang butuh bantuan, tapi tidak lantas mendelegasikan begitu saja pekerjaan ini pada orang lain.
Saturday, August 7, 2010
Proyek Kamar: Saatnya Bersih-bersih
Bila kamar sudah tidak dirindukan lagi, menurutku itu saatnya sebuah kamar dibenahi ulang. Atau diperbaharui suasananya. Seperti itulah yang aku rasakan. Kamarku sekarang bukan lagi tempat pelarian untuk beristirahat saja, tapi sudah mirip seperti gudang. Full and troubled...
Aku pikir, sudah saatnya kamarku yang makin lama makin tampak penuh, dibersihkan. Lebih dari itu, aku berpikir untuk mendekorasi ulang kamar tidurku.
Aku pikir, sudah saatnya kamarku yang makin lama makin tampak penuh, dibersihkan. Lebih dari itu, aku berpikir untuk mendekorasi ulang kamar tidurku.
Label:
Home Sweet Home,
Living a Life,
Saatnya Seni
Subscribe to:
Posts (Atom)