Pages

Saturday, April 2, 2011

NGTI April: Maksa Banget!


Akhirnya aku mendapatkan majalah National Geographic Traveler Indonesia edisi April 2011. Yap, aku melanggar janjiku sendiri.

Beberapa tahun yang lalu aku sempat berjanji pada untuk tidak lagi membeli National Geographic Traveler (NGT) karena terlalu membuatku bermimpi. Saat itu NGT Indonesia belum ada, alhasil tempat-tempat yang disuguhkan terlalu sulit untuk dicapai karena letaknya terlalu jauh, waktu yang dibutuhkan akan banyak, dan uang yang dibutuhkan juga tidak sedikit.

Sementara, seperti NG, NGT juga menyuguhkan foto-foto yang membius serta kisah-kisah yang membuatku makin tertarik.

Karena itu, kemudian aku lebih memilih membeli NG - bukan karena NGT tidak bagus, tapi karena bacaan NG tidak terlalu menggiurkan dan 'isi'-nya lebih banyak.

Tapi, gara-gara kemarin aku melihat iklannya di NG edisi April 2011, bahwa NGT edisi April 2011 akan memuat 'road trip' sepanjang pantai selatan Jawa, aku sangat tertarik. Mereka bahkan memberikan peta pesisir beserta arahnya sebagai bonus! Ini masih mungkin untuk dilakukan!

Aku pun segera membeli dan membuka selembar demi selembar hingga selesai. Memang, aku tidak lantas membacanya, aku melakukan scanning terlebih dahulu. Tapi, apa yang kutemukan?

Kekecewaan.

Harapanku akan NGT yang - sama seperti NG - memiliki kekhasan luar biasa atas pilihan foto dan uraian tulisannya, hancur lebur. Berantakan.

Bagaimana tidak?

Baru beberapa lembar majalah aku buka, aku sudah disuguhi dengan advertorial habis-habisan dari salah satu merk kendaraan yang (sepertinya) mensponsori perjalanan peliputan pesisir selatan. Begitu selesai, tak jauh dari itu dilanjutkan lagi dengan advertorial kendaraan lain. Masing-masing kendaraan membutuhkan enam halaman!

Aku tau, dalam manajemen media massa seperti itu, iklan penting. Tapi apakah harus menyingkirkan idealisme majalah itu sendiri? Mungkin untuk majalah yang belum 'aman', itu penting. Tapi untuk majalah franchise sebesar NGT, apakah juga diperbolehkan?

Lepas dari masalah advertorial ini, aku menemui gangguan lain. Foto. Foto-foto di edisi April ini tidak bisa dikatakan 'membius'. Ada beberapa foto yang justru menurutku sangat 'parah'. Kalau itu aku yang mengambil gambar di dalam salah satu perjalananku, aku bahkan tidak akan memuatnya di dalam blog-ku.

Yup. Separah itu.

Makin parah lagi, ada foto yang tidak fokus - meski ini 'cuma' foto iklan. Bukan geser cetaknya, tapi memang tidak fokus.

Setelah foto, aku kecewa lagi dengan artikel-artikelnya. Artikelnya seakan tanpa riset yang matang. Banyak yang lebih menarik untuk diangkat dari sekedar pelafalan dialek daerah, kan?

Dan banyak pantai yang lebih indah dari yang mereka muat. Contoh saja nih, sebagai orang yang tinggal di Jogja dan suka dengan pantai di pesisir Gunung Kidul, aku bisa menyebutkan minimal tiga pantai yang lebih menarik dari pantai yang mereka taruh di dalam peta bonus itu.

Tebak, pantai apa yang mereka sarankan di dalam peta?

Pantai Baron!

Parah kan? Itu sih googling sebentar juga ketemu. Nah aku jadi berpikir, jangan-jangan pantai yang disebutkan di daerah lainnya juga sudah cukup terkenal.

Selain itu, ada artikel yang menurutku terlalu dipaksakan untuk masuk. Seharusnya bukan hanya karena mereka 'kebetulan' sedang lewat di suatu kota, lalu 'kebetulan' ada momen nge-hip, lalu sebuah berita instan bisa langsung ditulis dan dipaksakan masuk.

Entah benar-benar instan, atau mereka sudah melakukan riset berbulan-bulan, tapi artikelnya maksa. Maksa banget!

Padahal selama ini aku pikir NG selalu berusaha menampilkan sesuatu yang 'baru'. Entah lokasinya, sudut pandangnya, atau beritanya. Nah, kalau sate ambal di Kebumen? Bukannya sudah banyak yang tau ya?

Begitulah, akhirnya aku menutup NGT Indonesia edisi April 2011 dengan perasaan kecewa. Dan (jarang-jarang terjadi) merasa rugi sudah mengeluarkan uang Rp 45.000,- untuk membelinya.

Hmpfh!

Tau gitu, aku lebih mending beli Kartini dan Femina. Paling nggak, di sana ada gambar kebaya-kebaya yang bisa jadi inspirasi, dan resep-resep masakan yang gampang dipraktekkan.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...