Setelah desain ulang kamarku jadi, baru aku memikirkan masalah redecorating. Setahuku, hasil dari redecorating inilah yang akan membuat kamar terasa 'baru', dengan biaya yang terjangkau. Redecorating ini baru bisa dilakukan setelah proses decluttering selesai. Tak mudah membayangkan rencana redecorating dengan banyaknya benda-benda bertebaran.
Untuk tahap proses redecorating ini, aku melakukan tiga hal:
Untuk tahap proses redecorating ini, aku melakukan tiga hal:
1. Memilih tema kamar.
Entah itu klasik, mewah, feminin, maskulin, pedesaan atau apa pun, tema kamar ini akan mempengaruhi pemilihan perabot-perabot, hiasan, hingga warna yang akan ada di kamar. Aku memilih tema yang simple dan casual - dengan pertimbangan tema ini tidak mudah membuatku bosan dan, um... simple.
2. Menyiapkan warna untuk tema keseluruhan kamar.
Awalnya aku memilih warna turquoise. Tapi apa daya, susah sekali mencari kain berwarna turquoise untuk perlengkapan tempat tidurku. Apalagi untuk tirai. Maklum, waktu dan tenaga untuk mencarinya sekarang terbatas. Akhirnya aku berkompromi untuk memilih warna yang masih ada dalam spektrum warna turquoise, yaitu (ta-da!) hijau.
3. Memilih (dan membuang) kelengkapan kamar.
Ini termasuk tirai, seprei, hingga perabotan dan hiasan dinding. Aku pun mulai memilah-milah apa yang perlu tetap ada dan apa yang tidak, serta apa yang perlu ditambah. Aku bahkan berniat untuk membuat rak idamanku. Tapi semua pekerjaan ini harus direncanakan dulu hingga detail-detailnya, agar kalaupun harus membeli atau membuat, biayanya tidak terlalu besar karena borongan.
Dalam proses redecorating ini, aku memang tidak berencana mengubah bangunan kamar. Kecuali mungkin mengecat beberapa bagiannya. Yang jelas, mengubah jendela, bentuk pintu, atau atap menurutku sedikit berlebihan - dan mahal. Jadi aku melakukan apa yang bisa kulakukan tanpa mengubah bentuk yang sudah ada.
Du-du-du-du... tak sabar melihat kamarku jadi... :)
*Foto dari sini.
No comments:
Post a Comment