Duabelas ikan kecil-kecil menjadi penghuni baru kamarku siang tadi. Enam ikan neon. Beberapa ikan oranye. Dan satu ikan neon api, yang menjadi 'godfather' ikan-ikan neonku. Sisanya, ikan-ikan kecil tanpa warna.
Akuarium sebesar 30x30 cm itu telah mengisi ruang kosong di atas rak buku abu-abuku. Jadi terkesan sedikit penuh memang, tapi aku harap seperangkat akuarium dengan ikan-ikan kecil itu bisa memberikan keindahan tersendiri.
Perjalanan ikan-ikanku agak lama. Aku melihatnya beberapa minggu yang lalu. Dan kemarin, setelah beberapa minggu penuh pertimbangan, kuputuskan untuk mengunjungi tempat Mas-Mas Penjual Ikan. Yang ternyata amat tak mudah untuk ditemukan.
Tak ada neon box atau sekedar spanduk penanda. Sehelai kartu nama dengan denah sederhana di sebaliknya kurang begitu membantu. Butuh kunjungan berikutnya, dan satu kali telepon, sebelum aku berhasil menemukan lokasi tepatnya. Setelah memilih-milih ikan, aku bercerita tentang almarhum ikan-ikan neonku yang sebelumnya dan betapa mereka gagal menghias kamarku dengan warna-warna indahnya.
"Kalau mau bagus, ya dikasih lampu, Mbak," saran Mas-Mas Penjual Ikan.
Akhirnya, aku pun membeli seperangkat akuarium, lengkap dengan lampu, filter, dan tumbuh-tumbuhan artifisialnya. Setelah semua terpasang, memang warna-warna ikan neon jadi muncul. Seperti neon. Warna biru neon.
Sayang cahaya matahari yang menyinari kamarku, mengurangi keindahannya.
Aku akan menambahkan latar hitam di belakang akuarium agar warna-warna di tubuh ikan-ikanku lebih terlihat mencolok. Sepertinya kalau kamarku gelap, ikan-ikan tadi akan tampak makin indah.
Seperti bintang, teorinya ikan-ikan neonku akan memantulkan cahaya dari lampu di atas akuarium. Jadi bila sekitarnya gelap, semestinya memang tampak jauh lebih indah. Seperti bintang-bintang di langit ketika malam hari dan bulan tidak muncul.
Aku tak sabar menunggu malam.
No comments:
Post a Comment