"Enaknya pakai nama apa ya untuk e-mail?"
Kamu hanya terdiam, sambil terus membaca tulisan-tulisan di layar komputer. Aku melihat sedikit senyuman tersungging di bibirmu. Apakah karena pertanyaanku, atau karena e-mail yang kamu baca? Aku tak pernah menanyakannya.
"Apa indie_pukis@yahoo.com aja kali ya?"
Kamu berpaling ke arahku. Aha, akhirnya aku bisa mendapatkan perhatianmu.
"Kenapa pukis?" tanyamu dengan nada heran.
"Karena aku lagi pingin pukis di Jl. Solo, dan aku lagi bingung cari nama untuk e-mail baruku... dan - jelas - aku lagi kurang kreatif."
Aku tak bisa menatapmu lama-lama. Jadi kusunggingkan pula sebuah senyum dan kulempar pandangan menjauhi wajahmu.
"Jadi main dikombinasi aja," tambahku sambil menatap keyboard.
Kamu tersenyum. Ya, aku melihatnya, walau hanya sekilas lewat ekor mataku.
"Dasar... Indie banget..." komentarmu singkat, sambil tertawa kecil dan kembali menatap layar komputer.
Ah, benar juga.
Kamu hanya terdiam, sambil terus membaca tulisan-tulisan di layar komputer. Aku melihat sedikit senyuman tersungging di bibirmu. Apakah karena pertanyaanku, atau karena e-mail yang kamu baca? Aku tak pernah menanyakannya.
"Apa indie_pukis@yahoo.com aja kali ya?"
Kamu berpaling ke arahku. Aha, akhirnya aku bisa mendapatkan perhatianmu.
"Kenapa pukis?" tanyamu dengan nada heran.
"Karena aku lagi pingin pukis di Jl. Solo, dan aku lagi bingung cari nama untuk e-mail baruku... dan - jelas - aku lagi kurang kreatif."
Aku tak bisa menatapmu lama-lama. Jadi kusunggingkan pula sebuah senyum dan kulempar pandangan menjauhi wajahmu.
"Jadi main dikombinasi aja," tambahku sambil menatap keyboard.
Kamu tersenyum. Ya, aku melihatnya, walau hanya sekilas lewat ekor mataku.
"Dasar... Indie banget..." komentarmu singkat, sambil tertawa kecil dan kembali menatap layar komputer.
Ah, benar juga.
Merci beaucoup. Alors, c'était toi qui inpirais mon e-mail. :-)
No comments:
Post a Comment