Pages

Wednesday, September 5, 2007

Surat dari Seorang Kawan

Hi! Apa kabar?

Bagaimana perasaanmu hari ini? Mendengar ceritamu malam tadi, aku jadi teringat akan kisah lain yang pernah aku rasakan. Pernah juga aku mendengar kisahmu itu dari orang lain. Kisah patah hati sering mirip.

Broken heart? I've been there, several times. Menyakitkan memang. Makanya, tak ada salahnya bila kamu menangis. Itu bukan lemah, itu hanyalah cara ketika semua kata-katamu seakan tak berarti lagi. Ketika kata-katamu tak mampu kamu ungkapkan.

Tak ada salahnya juga kamu membenci mereka, untuk sementara. Terlebih bila harapan itu dimunculkan, dan dipotong oleh orang yang sama. Terlebih bila dia tahu dan ada ketidakjujuran di antara kalian. Terlabih bila dia orang yang mengaku sebagai temanmu.

Tak ada salahnya kamu mengeluarkan seluruh energi negatifmu dengan marah-marah. Jauh lebih baik dari pada kamu memendamnya. Dan menipu dirimu sendiri bahwa semua baik-baik saja. Itu bisa membuatmu tampak kuat, tapi ada saatnya kamu tak perlu peduli dengan pandangan mereka.

Tak ada salahnya pula kamu membuat nyaman dirimu sendiri. Justru, kadang kala kamu harus mencintai dirimu sendiri, lebih dari kecintaanmu pada mereka. Dan menurutku, ini saatnya.

Pada akhirnya, semua toh akan lewat.

Seperti semua hari baik yang sedang digantikan oleh hari buruk, hari-hari buruk ini juga akan berlalu. Dan selama itu, aku hanya bisa menyarankanmu untuk menjauh darinya. Menjauh sejenak dari kotak temanmu itu. Sejenak saja, paling tidak sampai perasaanmu kembali netral. Itu pernah mempermudah hidupku di suatu masa, dulu.

Dan setelah itu, aku biarkan semua mengalir. Aku belajar berteman dengan diri aku sendiri. Kamu tahu, ketika semua orang tak bisa diharapkan, kamu harus bisa menjadi teman terbaikmu sendiri. Dan ketika kamu bisa menjadi teman terbaikmu sendiri, kamu tak akan terlalu komunal lagi.

Aku suka idemu untuk belajar hal lain. Positif. Kamu juga bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk hobby-mu, lebih mengenal diri kamu sendiri, dan menyamankan diri dengan keadaanmu saat ini.

Merasa kesepian? Ah, pasti memang akan terasa berbeda. Love brings to isolation, they said. And heart broken, also. Hampa.

Tapi, bukankah kamu punya banyak sahabat dan kotak-kotak teman? So it mustn't be that lonely, right? Kamu juga bisa menambah kotak-kotak temanmu. Pasti menyenangkan.

Maaf kalau terbaca sok tahu. Aku tak ingin berkesan menggurui. Aku yakin kamu pasti telah tahu tentang semua ini. Semua yang aku tulis. Semua yang aku ucapkan malam tadi. Bahkan, mungkin kamu lebih berpengalaman dari aku.
Mungkin sekali, melihat track record-mu yang lebih panjang dariku.

Hanya saja, terkadang kita butuh untuk diingatkan agar sadar akan kemampuan kita sendiri. Bukankah begitu?

Dan sementara ini, tak perlu tergesa-gesa untuk melewatinya. Perasaan biru yang sedang kamu alami sekarang, pasti akan kamu rindukan suatu saat nanti.


Salam,


-Kawan-

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...