Pages

Monday, March 24, 2008

Post-Trip Syndrome

Sejak dulu, aku suka dengan yang namanya jalan-jalan. Tak harus jauh, mewah, atau pun ekstrim, aku suka hampir semua 'jalan-jalan'. Aku bahkan suka sebuah 'jalan-jalan' yang mungkin dianggap membosankan. Jalan-jalan yang hanya sekedar menyusuri jalanan yang tidak ada habisnya.

Memang, yang paling aku suka adalah perjalanan yang panjang, dengan waktu tinggal yang lama. Tapi, tentu harus dengan predikat 'menyenangkan'. Mulai dari teman-teman yang satu visi, acara yang fleksibel, waktu yang tak terlalu terbatas, serta tujuan utama dan jenis wisata yang telah ditentukan. Entah itu wisata belanja, wisata kuliner, wisata 'ngere', atau sekedar wisata nikahan.

Tentu saja, semua akan lebih sempurna bila dilengkapi dengan banyak tawa, topik obrolan yang menarik, dan musik yang sesuai.

Nah, bila semua sudah terpenuhi, sebuah perjalanan menyenangkan pun bisa dimulai. Seperti yang sering aku lakukan akhir-akhir ini.

Dan, sama seperti semua hal yang menyenangkan untuk dilakukan, aku paling tidak suka pada saat-saat ketika sebuah perjalanan berakhir.
Tapi, mau bagaimana lagi? Semua hal yang dimulai, pasti akan berakhir, bukan?

Huh.

Dan saat ini, lagi-lagi aku sedang mengalami sindrom maghrib pertama pasca sebuah perjalanan.
Ini seperti kebalikan dari semua hal menyenangkan yang aku rasakan saat jalan-jalan. Diperparah dengan komplikasi kopi-kopi yang masih saja mengacuhkanku.

Benar-benar menyesakkan.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...