Pages

Tuesday, November 2, 2010

Teh Tarik: Teh yang Ditarik


Entah sejak kapan, aku jadi suka teh tarik. Setiap hari rasanya ingin dine-out hanya agar bisa memesan teh tarik. Tapi mencari teh tarik di Jogja, tidaklah semudah itu. Salah-salah tempat makan, kita justru bisa saja diberi teh tarik instan.

Karena itu, aku lalu mencoba membuatnya sendiri setelah sedikit berdiskusi dengan Mira yang katanya pecinta teh, tapi suatu hari tertangkap basah sedang membuat teh tarik instan dari sachet.



Aku: "Mir, apa bedanya teh tarik sama teh susu?"
Mira: "Kalau teh tarik harus ditarik-tarik pakai dua gelas. Kalau teh susu nggak."
Aku: "Salah."
Mira: "Loh kok malah tebak-tebakan?"
Aku: "Eh iya. Jadi gimana, Mir? Bedanya apa?"
Mira: "Teh tarik itu harus ditarik, Mbak."
Aku: "Kalau itu aku tahu. Komposisinya sama? Pakai susu kental manis?"
Mira: "Iya."
Aku: "Sebenernya fungsi ditarik apa sih?"
Mira: "Biar bisa bener-bener nyampur, jadi keluar buihnya. Ada yang bilang, katanya buihnya itu keluar karena tercampur debu sewaktu tehnya berpindah."
Aku: "Kalau untuk nyampur bener, kenapa nggak diblender?"
Mira: "Karena nanti teksturnya nggak sama."
Aku: "Salah. Karena nanti namanya teh blender."
Mira: "Yah. Tebak-tebakan lagi."

Lalu aku mulai mencari ramuan teh tarik. Teh ini dengan susu kental manis itu, dengan takaran teh segini dan susu kental manis segitu. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya aku menemukan takaran yang sesuai.

Bahan:
3 kantong teh celup Lipton.
4 sdm krim kental Carnation.
2 gelas besar air panas.

Cara buat:
1. Teh dicelup dengan air panas dua gelas hingga super kental.
2. Siapkan dua gelas yang akan digunakan. Tuangkan 2 sdm krim kental Carnation ke dalam tiap gelas.
3. Siapkan dua gelas lain untuk dipasangkan dengan dua gelas sebelumnya. Tuang teh yang sudah kental ke dalam kedua gelas tersebut.
4. Satu per satu. Tuangkan satu gelas berisi teh ke dalam gelas berisi krim kental. Tuang kembali ke dalam gelas yang sudah kosong. Tuang kembali ke gelas satunya, dan seterusnya hingga krim dan teh tercampur dengan sempurna. Buih-buih akan muncul saat campuran air teh dan krim berpindah-pindah dari satu gelas ke gelas lain.
5. Lakukan yang sama terhadap pasangan gelas yang lain.
6. Teh tarik siap dinikmati.

* Untuk dua gelas.

Sluuuuurp! Lezat sekali. Sekarang hampir setiap sore aku seperti nagih teh tarik. :p



PS: Dialog di atas adalah dialog semi-fiksi. Sebenarnya diskusinya jauh lebih pendek dari dialog tersebut.Hihi.

2 comments:

inten said...

saya minum teh hanya saat makan di warung ketika mesen es teh, kalau gak gitu ya saat bertamu disuguhi teh atau saat seminar saya lebih milih teh dari pada kopi yang kemungkinan bisa membuat saya 'mabuk'.

tapi ide untuk mencoba teh tarik ini lumayan menggelitik juga untuk dicoba. tapi kayaknya butuh persiapan kain pel ya buat jaga-jaga kalau tehnya muncrat saat ditarik-tarik :p

bulb-mode said...

@ Mbak Inten: Huahaha! Benar sekali. Lap pel! Penting, soalnya airnya ke mana-mana, lengket, dan manis... :p

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...