Pantai di sebelah hotel |
Liburan di Nusa Tenggara Timur hampir selesai. Pesawat kami berangkat siang hari itu. Maka sejak pagi aku sudah mempersiapkan perjalanan panjang menuju Jogja. Naik pesawat ke Surabaya, lalu dilanjut menggunakan travel ke Jogja.
Sambil menunggu jadwal pesawat, pagi itu Enzo dan pacarnya mengajak kami berkeliling kota terlebih dahulu. Salah satunya adalah melewati Universitas Nusa Cendana. Universitas ini merupakan universitas negeri dan sepertinya berdiri di lahan yang luas sekali. Bangunan depannya tampak masih baru.
Sambil menunggu jadwal pesawat, pagi itu Enzo dan pacarnya mengajak kami berkeliling kota terlebih dahulu. Salah satunya adalah melewati Universitas Nusa Cendana. Universitas ini merupakan universitas negeri dan sepertinya berdiri di lahan yang luas sekali. Bangunan depannya tampak masih baru.
Universitas Nusa Cendana |
Jalanan di Kupang ini cukup berbukit-bukit dengan tanah yang kering. Seperti perpaduan antara Salatiga dan Gunung Kidul. Tidak terlalu banyak kendaraan berlalu-lalang sehingga antara satu tempat dan tempat lainnya dapat dicapai dengan cepat.
Di tengah kota terdapat 'hutan kota'. Enzo bercerita tentang kota Kupang yang sedang menggalakkan penghijauan kota.
Di tengah kota terdapat 'hutan kota'. Enzo bercerita tentang kota Kupang yang sedang menggalakkan penghijauan kota.
"Setiap departemen di pemerintahan mendapat satu bagian lahan yang harus ditanami," ujarnya. "Jadinya malah saingan siapa yang banyak pohonnya."
Hutan kota? |
Di ranah swasta pun aku sempat melihat tulisan bahwa untuk satu toko atau usaha yang didirikan harus menanam minimal dua pohon.
Bagus juga idenya.
Lalu kami berkeliling sekali lagi melewati pinggir pantai yang sudah mulai dibagi-bagi untuk beberapa hotel mewah. Sayangnya, hotel ini dibangun tepat di pinggir pantai. Kalau semua sudah berdiri, lantas bagaimana orang yang tidak menginap di hotel bisa bermain di pantai?
Mengingatkanku akan Danau Toba dan vila-vilanya.
Sempat kudengar, Kupang memang sedang membangun kotanya. Kupang bahkan dicanangkan sebagai kota transit, atau pintu masuk, menuju berbagai pulau indah dan kota-kota lain di Nusa Tenggara. Bandara El Tari bahkan katanya akan berubah status menjadi bandara internasional.
Tapi tidak tau juga. Mungkin itu memang rencana jangka panjangnya.
Kami pun sampai di bandara ketika loket check-in sudah dibuka. Dengan kopor penuh berisi oleh-oleh, kami segera masuk ke dalam dan menanti dimulainya perjalanan ke rumah.
Sampai jumpa lagi, Kupang!
Bagus juga idenya.
Lalu kami berkeliling sekali lagi melewati pinggir pantai yang sudah mulai dibagi-bagi untuk beberapa hotel mewah. Sayangnya, hotel ini dibangun tepat di pinggir pantai. Kalau semua sudah berdiri, lantas bagaimana orang yang tidak menginap di hotel bisa bermain di pantai?
Mengingatkanku akan Danau Toba dan vila-vilanya.
Sempat kudengar, Kupang memang sedang membangun kotanya. Kupang bahkan dicanangkan sebagai kota transit, atau pintu masuk, menuju berbagai pulau indah dan kota-kota lain di Nusa Tenggara. Bandara El Tari bahkan katanya akan berubah status menjadi bandara internasional.
Tapi tidak tau juga. Mungkin itu memang rencana jangka panjangnya.
Kami pun sampai di bandara ketika loket check-in sudah dibuka. Dengan kopor penuh berisi oleh-oleh, kami segera masuk ke dalam dan menanti dimulainya perjalanan ke rumah.
Sampai jumpa lagi, Kupang!
*Travel Jogja-Surabaya-Jogja*
Dewata Indah
Jl. Mangkubumi 55
Telp. 0274-7869356 / 0813.2804.9570
No comments:
Post a Comment