Pages

Friday, January 27, 2012

Teh Poci di Ujung Hari

Suasana kedai Vogels Hostel

Setelah berkali-kali menunda dengan alasan 'jauh', akhirnya kemarin Mr. A mau diajak kencan ke Kaliurang. Jujur saja, kami mulai kehabisan tempat berkencan yang sederhana.

Bosan juga kalau setiap mau keluar, tujuannya hanya mall, mall, dan mall lagi.

Apalagi kalau sedang tidak ada kebutuhan untuk membeli sesuatu. Aku sendiri tidak terlalu suka window shopping. Juga tidak terlalu suka berbelanja bila tidak sedang mencari suatu kebutuhan tertentu.


Senang ketika akhirnya kami memutuskan untuk bersantai di Kaliurang sambil menikmati teh poci dan roti bakar. Diam-diam ada rasa kangen pada Kaliurang yang meski tak terlalu jauh, tapi jarang aku kunjungi.

Tadinya kami berencana menghabiskan sore di Warung Poci Astomulyo yang cukup terkenal itu. Namun sesaat setelah kami memarkirkan kendaraan, pandangan kami justru tertumbuk ke sebuah kedai lain yang bersebelahan dengan Astomulyo.

Semacam kedai makan milik Vogels Hostel yang mungkin baru dibuka. Yah, karena terakhir kali saya ke Kaliurang, saya belum melihatnya.

Kedai ini terletak di jalan yang sama. Alamat tepatnya Jl. Astomulyo no 76, Kaliurang. Mereka menjual makanan yang tidak jauh berbeda dengan Warung Astomulyo, tapi untuk suasana, jelas aku akan memilih tempat ini.

Sebenarnya, salah satu alasan kenapa sebelum-sebelumnya aku ke Astomulyo hanya sesederhana karena di Kaliurang tidak ada tempat lain yang menjual teh poci dengan bentuk warung yang buka hingga dini hari.

Aku sendiri (sangat) tidak nyaman dengan segala coretan tip-ex di meja, kursi, hingga dindingnya. Meski banyak juga yang menganggapnya unik, aku justru menganggapnya 'kotor'.

Sore itu, aku memesan teh poci, sementara Mr. A memesan teh poci susu, masing-masing seharga Rp 6.000,-. Agak aneh juga sebenarnya membaca ada menu teh poci susu di sana. Karena aku belum pernah menemui teh poci yang disajikan dengan susu.

Teh poci susu ini rupanya teh poci yang langsung diberi campuran susu cair tawar, bukan susu kental manis seperti bayanganku. Jadi ketika dituangkan ke gelas yang berisi gula batu, rasanya tidak lantas menjadi terlalu manis.

Sebagai teman teh poci sore itu, kami juga memesan roti bakar. Memang, rasanya sih biasa saja.

Tapi satu hal yang aku suka sore hari itu adalah suasana Kaliurang yang benar-benar dapat membuat santai. Hawa sejuk berpadu dengan kesunyian dan langit yang agak mendung membawa kesenduan hutan pinus yang sudah lama tidak kutemui.
 

Suasana di sekitarku menggabungkan dua memori yang belum lama tersimpan di ingatanku: Sampireun dan Tuk-tuk.

Lalu angin bertiup sangat kencang, membuat kami sadar untuk segera pulang karena matahari mulai terbenam dan hawa yang semakin dingin. Yak, saatnya menghangatkan diri ke Jogja.

2 comments:

Suci Mine said...

kencannya manis...
sederhana tp ngangenin...
bukan apa yang dimakan dan dilakukan, tetapi suasana saat kencan yang mengiurkan...

haaaa... jadi mupeng deh... hehehe^_^

bulb-mode said...

@ Mine and Me:
Tengkyuuu...! Kadang emang nggak perlu ke ujung dunia untuk cari tempat 'romantis'.. tempat sesederhana teras rumah juga bisa jadi romantis kalo mood-nya pas dapet... :p

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...