Pages

Thursday, June 23, 2011

Day 3: Pematang Siantar - Tuk-Tuk

Danau Toba dari jalan
Yeay! Hari ini kami meninggalkan Pematang Siantar, menuju ke Danau Toba. Di sana kami sudah memesan kamar di Pulau Samosir, atau tepatnya di Tuk-tuk.

Seperti yang telah kita ketahui, Danau Toba ini danau terbesar di Indonesia. Dan di tengah-tengahnya terdapat sebuah pulau bernama Pulau Samosir. Nah, Tuk-tuk itu terletak di salah satu ujung pulau yang berseberangan dengan kota Parapat.

"Jangan pakai baju merah, Mbak," larang Pak Tobing semalam sebelumnya. "Nanti diambil sama yang nunggu, diambil sekapal."

Maksudnya tenggelam kapalnya? Wah. Padahal aku sudah menyiapkan baju merahku.

"Ya kalau mau pakai baju merah, ditutup jaket aja," tambahnya. "Pokoknya jangan ada yang warna merah terang."

Okelah. Aku pun keesokan harinya memilih untuk mengganti kostumku - daripada tenggelam satu kapal.

Sebelum sampai di Danau Toba, kami harus melewati perjalanan selama satu jam dari Pematang Siantar ke Parapat. Mr. A tertidur-tidur ayam. Sementara aku girang bukan buatan melihat pemandangan sekitarnya.

Perjalanan yang dipenuhi pemandangan kebun kelapa sawit, persawahan, bukit kapur, lalu masuk ke kawasan hutan pinus yang sejuk. Deretan pepohonan yang tentu saja mengembalikan kenangan-kenangan masa lalu.

Jalanan berkelok-kelok.

Dan tiba-tiba, di sebelah kananku mulai tampak danau terbesar di Indonesia. Selain terbesar di Indonesia, danau Toba ini juga merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.

Disebut danau vulkanik karena danau ini terbentuk akibat meletusnya gunung Toba sekitar 69.000-77.000 tahun yang lalu hingga terbentuk kaldera yang teramat luas. Sebegitu kuatnya letusan ini, abu vulkaniknya tersebar hingga seluas 20.000 kilometer persegi.

Kemungkinan, letusan ini merupakan letusan terbesar selama periode 25 juta tahun terakhir. Mega Collosal! Akibatnya, saat itu di dunia terjadi musim dingin vulkanik dengan temperatur sektiar 3-15 derajat Celcius.

Mr. A terbangun ketika danau sudah terlihat dan kera-kera berlompatan di antara pepohonan di sebelah kiri jalan.

Danau ini begitu luar biasa. Panjangnya mencapai 100 km dan lebarnya mencapai30 km. Sementara titik terdalamnya sendiri mencapai 505 meter.

"Di dalamnya ada ikan raja mas," celetuk Pak Tobing.

Menurut legenda setempat, ikan itu besarnya sekapal dan muncul hanya sesekali dalam beberapa tahun. Aku sih antara percaya dan tidak percaya. Maksudku, siapa tahu di kedalaman 505 meter itu memang ada ikan mas mutan ato monster lain semacamnya?

Limaratus lima meter itu setara dengan gedung bertingkat 10 loh! Penyelam saja untuk mencapai kedalaman 100 meter butuh peralatan yang super lengkap.

Dan akhirnya kami sampai di Parapat.

Pak Tobing menurunkan kami di Pelabuhan Tiga Raja. Dari sini kami akan menyeberang dengan feri selama hampir 1 jam dan Pak Tobing akan kembali ke Pematang Siantar. Yup, dia tidak menemani kami di Tuk-tuk.

Pelabuhan Tiga Raja


"Di Pulau Samosir aman, Mbak," ujar Pak Tobing. "Nggak akan ada barang hilang atau orang jahat. Karena di sana kalau sampai ada yang ketahuan melakukan kejahatan, hukumannya hukuman adat. Kalau ketahuan mencuri saja, satu keluarga diusir dari pulau."

Wow! Hebat benar.

Akhirnya aku dan Mr. A pun menyebrang ke Tuk-tuk dengan hati ringan. Duduk-duduk di dek paling atas, foto-foto, menikmati semilir angin, sambil mencari-cari ikan raja mas.

Kemudian serombongan anak sekolah naik ke feri dengan pakaian berwarna merah menyala. Dari sebegitu banyaknya warna di dunia, mereka memilih seragam berwarna merah untuk berwisata ke Pulau Samosir!

Aku dan Mr. A hanya bisa saling menatap, teringat kalimat-kalimat Pak Tobing semalam tentang legenda baju merah dan penunggu Danau Toba. Kami berdoa agar kapal sampai dengan selamat di Tabo Cottage, tempat penginapan kami.

4 comments:

ronggolawe said...

wahh 505 meter mah hampir setara gedung 100an lantai ndo...dalem banget

bulb-mode said...

@ ronggolawe:
OIYA! 100 lantai! Salah hitung! :p *pantes kok aku ngerasa nggak setinggi yang aku bayangin waktu aku iseng-iseng ngitung di lokasi* :D

ronggolawe said...

kamu nggak nyoba nyebur?

bulb-mode said...

@ ronggolawe:
Nyebur sih...tapi sebatas dengkul aja... :p Saranku buat yang mau ke Danau Toba, jangan lupa bawa baju renang atau baju untuk renang!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...