Roti Ganda |
Kuliner di Pematang Siantar sudah hampir habis. Paling tidak simpanan ceritaku yang hampir habis.
Di Pematang Siantar ini, selain tempat-tempat kuliner yang sudah aku ceritakan sebelumnya, aku masih punya dua kuliner lagi yang berhasil membuatku terkenang-kenang.
Yang pertama adalah miso, kependekan dari Mie Sop (Ayam), dan yang satunya lagi adalah Roti Isi Selai Srikaya.
Miso
Pertama kali mendengar namanya, aku pikir ini adalah camilan semacam misua. Tapi ternyata salah kaprah. Ternyata Miso adalah mie sop.
"Sop ayam diberi mie," ujar Pak Tobing.
Begitu mendengarnya, aku langsung membayangkan sop ayam wortel yang tidak begitu aku suka. Maka, dari awal Miso tidak langsung menjadi pilihanku. Hingga kenyataan menampar bahwa di siang hari, sulit mencari makanan khas di Pematang Siantar.
"Kalau siang biasanya ya makan ikan bakar," jelas Pak Tobing.
Nah, daripada makan ikan bakar, tentulah aku pilih Miso. Tapi ternyata kedua warung miso favorit Pak Tobing tutup di hari Sabtu itu. Kenapa bersamaan? Karena penjualnya kondangan.
Akhirnya kami menuju ke Rumah Makan Pondok Madukoro dan Bakso Mataram di Jl. Asahan Km 3, Pematang Siantar. Mr. A tentu saja senang, karena di rumah makan ini ada bakso terenak di Pematang Siantar - menurut Pak Tobing.
Menurutku sendiri, bakso di mana-mana hampir sama rasanya, kecuali bakso Sony di Lampung. :)
Aku memilih memesan Miso, sambil tidak terlalu berharap banyak. Aku juga memesan Jus Martabe - Markisa dan Terong Belanda.
Tak lama, pesanan kami keluar. Miso yang kusangka tidak spesial itu ternyata justru spesial sekali. Kuahnya memang bening, sebening soto. Tapi rasanya ternyata tidak sebiasa sup ayam biasanya. Lebih kental gurihnya.
Isinya sendiri sebenarnya juga sederhana, hanya potongan daging ayam, mihun, dan irisan sledri. Tapi entah kenapa, aku suka makanan ini.
Dan Jus Martabe-nya, luar biasa. Menyegarkan di antara rasa kecut dan manisnya.
Roti Isi Ganda
Di Pematang Siantar ini, selain tempat-tempat kuliner yang sudah aku ceritakan sebelumnya, aku masih punya dua kuliner lagi yang berhasil membuatku terkenang-kenang.
Yang pertama adalah miso, kependekan dari Mie Sop (Ayam), dan yang satunya lagi adalah Roti Isi Selai Srikaya.
Miso
Pertama kali mendengar namanya, aku pikir ini adalah camilan semacam misua. Tapi ternyata salah kaprah. Ternyata Miso adalah mie sop.
"Sop ayam diberi mie," ujar Pak Tobing.
Begitu mendengarnya, aku langsung membayangkan sop ayam wortel yang tidak begitu aku suka. Maka, dari awal Miso tidak langsung menjadi pilihanku. Hingga kenyataan menampar bahwa di siang hari, sulit mencari makanan khas di Pematang Siantar.
"Kalau siang biasanya ya makan ikan bakar," jelas Pak Tobing.
Nah, daripada makan ikan bakar, tentulah aku pilih Miso. Tapi ternyata kedua warung miso favorit Pak Tobing tutup di hari Sabtu itu. Kenapa bersamaan? Karena penjualnya kondangan.
Akhirnya kami menuju ke Rumah Makan Pondok Madukoro dan Bakso Mataram di Jl. Asahan Km 3, Pematang Siantar. Mr. A tentu saja senang, karena di rumah makan ini ada bakso terenak di Pematang Siantar - menurut Pak Tobing.
Menurutku sendiri, bakso di mana-mana hampir sama rasanya, kecuali bakso Sony di Lampung. :)
Aku memilih memesan Miso, sambil tidak terlalu berharap banyak. Aku juga memesan Jus Martabe - Markisa dan Terong Belanda.
Tak lama, pesanan kami keluar. Miso yang kusangka tidak spesial itu ternyata justru spesial sekali. Kuahnya memang bening, sebening soto. Tapi rasanya ternyata tidak sebiasa sup ayam biasanya. Lebih kental gurihnya.
Isinya sendiri sebenarnya juga sederhana, hanya potongan daging ayam, mihun, dan irisan sledri. Tapi entah kenapa, aku suka makanan ini.
Dan Jus Martabe-nya, luar biasa. Menyegarkan di antara rasa kecut dan manisnya.
Roti Isi Ganda
Di Pematang Siantar, hampir setiap kedai kopi menawarkan roti bakar selai srikaya. Tapi, roti isi selai favoritku ada di Roti Ganda di Jl. Sutomo. Rotinya besar - lebih besar dari roti tawar biasanya - dan kenyal.
Porsinya pun ada dua macam: ukuran kecil Rp 8.000,- dan ukuran besar Rp 12.000,-.
Karena Mr. A tidak suka srikaya dan aku sudah beberapa kali mencicipinya, maka malam itu di Roti Ganda, kami membeli roti isi buttercream dan meisjes. Rasanya cukup lezat. Cuma, cara makannya agak sulit karena meisjes-nya sering rontok.
-o0o-
Lalu, puaskah aku selama di Pematang Siantar? Lebih dari puas! :)
Porsinya pun ada dua macam: ukuran kecil Rp 8.000,- dan ukuran besar Rp 12.000,-.
Karena Mr. A tidak suka srikaya dan aku sudah beberapa kali mencicipinya, maka malam itu di Roti Ganda, kami membeli roti isi buttercream dan meisjes. Rasanya cukup lezat. Cuma, cara makannya agak sulit karena meisjes-nya sering rontok.
-o0o-
Lalu, puaskah aku selama di Pematang Siantar? Lebih dari puas! :)
4 comments:
Wah dulu pas masih SD aku tiap sore naek sepeda ke roti ganda buat ambil roti tawar. Tinngal sebut "roti buat pak depari" heheheh. Tiap pagi sarapan roti ganda. I miss opa oma kuuuu
@ Po
Hihihi...kenangan manis...aku suka banget rotinya yang kenyal! Home-made banget... :) Btw, aku juga ada saudara ipar yang marganya Depari loh...
menurutku kalo kuliner di pematangsiantar rasanya itu hampir sama antara penjual yg 1 dgn yg lain,4thn aku tinggal di siantar ngga ada makanan yg jadi favoritku.
kalau untuk kopi saya akui paling enak rasa kopinya tpi klo untuk makanan tetap jawa yg no.1
ada 1 tempat yg selalu buat aku tenang di mana setiap aku main ke situ aku selalu merasa damai yaitu Vihara Avalokitesvara dgn patung dewi kwan im terbesar di asia tenggara.
suasana tempat perbelanjaan di pematangsiantar sendiri buat saya kurang menarik apa lg yang namanya pasar baik pajak horas-parluasan semuanya semrawut&kurang nyaman menurut saya.
Kalo aku lebih suka kopi yg terkenal di kota pematangsiantar yaitu "kopi koktong Massa" & berbelanja di toko "Asli" wah.. Sungguh menarik .. Aku sendiri merupakan penduduk asli di kota ini.. Di sini menyenangkan.. Suasana damai.. Hawa yang sejuk.. Di kota ini banyak banget pohon. Sehingga kota ini tidak se-panas kota lainnya.. Apalagi waktu pagi hari.. Cocok banget buat kesehatan.. & di sore hari bagus buat tulang .. Di sini enak banget.. Aku sendiri betah tinggal disini.. Kalo masalah pusat perbelanjaan yang umum memang sedikit kurang nyaman , namun jangan berfikir negatif dlu.. Meskipun suasana seperti ini tapi di sana banyak yang berbelanja karena buah , sayur , dsb sangat sehat di bandingkan dengan supermarket. Jelas sangat segar.. Bahkan para pembeli sering berebutan untuk membeli sayur di sana karna memang barang yang di jual sangat alami & segar.. Kalau makanan favorit aku adalah sate padang yang di jual di jln. Cipto. Sate yang begitu enak.. Perpaduan lontong dengan sate kambing beserta bumbu khas padang yang gurih.. Benar-benar enak.. Apalagi di temani dengan teh manis hangat.. Sungguh luar biasa nikmatnya.. Bagi pendatang baru silahkan menikmati kota yang satu ini... Dijamin! Anda merasa puas.. Aku tunggu kedatangan kalian yah..
~writer
Post a Comment