Sekarang aku tahu kenapa Susana suka ular.
Ya karena daging ular itu rasanya cukup enak. Apalagi daging kobra.
Sore itu, di hadapanku terhidang seekor ular kobra sepanjang satu meter. Dia mendesis-desis, seperti ketakutan, dan melingkar di atas nampan besar. Dan sebelum dia menyerangku, aku menyerangnya.
Aku pegang tubuhnya. Aku gigit pangkal leher bawahnya hingga kepala kobra itu putus dan darah muncrat-muncrat, mengotori segala hal. Darah yang langsung aku tampung di baskom kecil. Aku memang tidak mau menggigit leher bagian atasnya, karena bisa kobra itu bisa mengkontaminasi darah dan dagingnya.
Lalu, aku robek perutnya dengan sebuah pisau lipat dan aku keluarkan empedunya. Empedu itu langsung aku remas. Cairannya aku taruh di mangkok kecil. Setelah dagingnya habis aku makan, darah yang tadi aku tampung, aku gunakan untuk mencuci muka dan cairan empedunya, cepat-capat aku pakai untuk keramas.
MWAHAHAHAHAHAHA!
Katanya, kobra mempunyai khasiat tinggi bagi kesehatan fisik. Tapi mungkin tidak bagi kesehatan mentalku.