Pages

Friday, January 18, 2008

Bantu Aku Rawat Hutan Itu

Bukan aku yang membunuhnya. Aku bahkan tidak merusak sejengkal tanah pun dari hutan pinus itu. Aku tidak ingn merusaknya.

Hutan itu belum mati. Ia hanya mulai layu. Aku ingin merawatnya. Tapi aku tidak mengerti.

Apakah airnya terlalu banyak? Akhir-akhir ini hujan memang turun dengan lebatnya. Tapi bukankah hutan pinus membutuhkan air yang banyak?

Atau justru terik sinar matahari dan hujan lebat yang silih berganti itulah yang membuatnya layu?

Atau... atau ini memang sudah waktunya?

Ah. Aku tak tahu. Aku tak berani menebak-nebak. Mungkin juga ini hanya sementara.

Aku memang sedang lelah merawatnya. Mungkin ada baiknya hutan pinus itu kubiarkan saja layu sesaat.

Ya, mungkin itu lebih baik. Akan kubiarkan saja hutan pinus itu.

Lagi pula, malam ini cerah. Dan aku baru sadar. Rupanya aku merindukan bulan dan bintangku.

Benar. Aku merindukan ladang bintang-bintangku itu.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...