"Komodo bisa berenang lho..." kata temanku di suatu sore yang cerah, di bawah pohon ketapang.
"O iya?" Aku belum pernah mendengarnya.
"Iya. Mereka pintar berenang. Sampai ke pulau-pulau lain nggak ya?"
"Wah, kalau begitu, kalau aku pas di Pulau Komodo dan tidak punya uang untuk pulang, aku bisa naik komodo. Menjadikannya kapal hidup," sahutku tanpa menjawabnya.
"Pemikiran yang tolol. Tapi mungkin bisa." Temanku ini memang asyik diajak mengobrol.
"Dua komodo disatukan dengan beberapa kayu melintang, dan dijadikan rakit. Jadi, aku tidak memerlukan layar dan angin untuk menggerakkannya."
"Dan kamu berada di atas kayu-kayu melintang itu?" tanyanya.
"Iya."
"Seperti, karapan komodo?"
"Iya," jawabku. "Dan seperti trik-trik kuno, aku akan menggunakan umpan dan pancing untuk mengarahkan dan menggerakkan mereka."
"Dan kamu yakin itu bisa dilakukan?"
"Katamu tadi, komodo bisa berenang?" Aku balas bertanya.
"Iya."
"Dan ukuran mereka ada yang sangat besar kan? Sampai tiga meter, aku pernah baca."
"Iya."
"Jadi semestinya mereka kuat menggendong aku dan kayu-kayu melintangku." Aku membuat kesimpulanku sendiri.
Dia terdiam. Seperti ingin memahami ceritaku. "Lalu, kalau tiba-tiba mereka memilih untuk menyelam?"
"Aku juga akan menyelam bersama mereka. Kita bisa menjadi kapal selam hidup."
"Dan kalau mereka tiba-tiba kelaparan dan ingin memakanmu?"
"Aku akan berpikir sesuatu. Pi saja berhasil berlayar satu perahu kecil bersama 450 pon harimau Bengal yang kelaparan," jawabku.
"Oh... baiklah. Kirimi aku kartu pos bila kamu sampai di Pulau Komodo dan sedang berencana pulang dengan menaiki mereka."
*Komodo dragons are found exclusively in Indonesia, on the island of Rinca and on several islands of the Lesser Sunda archipelago.[6] They prefer hot and dry places, and typically live in dry open grassland, savanna and tropical forest at low elevations. As poikilotherms, they are most active in the day, although they do exhibit some nocturnal activity. Komodo dragons are largely solitary, coming together only to breed and eat. They are capable of running rapidly in brief sprints (up to 20 kilometres per hour [12.4 miles per hour]), are excellent swimmers (may dive up to 4.5 metres [15 feet]),[15] and climb trees proficiently through use of their strong claws.[7] To catch prey that is out of reach, they may stand on their hind legs and use their tail as a support.[14] As Komodo dragons mature, their claws are used primarily as weapons, as their great mass makes climbing impractical.* -- en.wikipedia.org/wiki/Komodo_Dragon
"O iya?" Aku belum pernah mendengarnya.
"Iya. Mereka pintar berenang. Sampai ke pulau-pulau lain nggak ya?"
"Wah, kalau begitu, kalau aku pas di Pulau Komodo dan tidak punya uang untuk pulang, aku bisa naik komodo. Menjadikannya kapal hidup," sahutku tanpa menjawabnya.
"Pemikiran yang tolol. Tapi mungkin bisa." Temanku ini memang asyik diajak mengobrol.
"Dua komodo disatukan dengan beberapa kayu melintang, dan dijadikan rakit. Jadi, aku tidak memerlukan layar dan angin untuk menggerakkannya."
"Dan kamu berada di atas kayu-kayu melintang itu?" tanyanya.
"Iya."
"Seperti, karapan komodo?"
"Iya," jawabku. "Dan seperti trik-trik kuno, aku akan menggunakan umpan dan pancing untuk mengarahkan dan menggerakkan mereka."
"Dan kamu yakin itu bisa dilakukan?"
"Katamu tadi, komodo bisa berenang?" Aku balas bertanya.
"Iya."
"Dan ukuran mereka ada yang sangat besar kan? Sampai tiga meter, aku pernah baca."
"Iya."
"Jadi semestinya mereka kuat menggendong aku dan kayu-kayu melintangku." Aku membuat kesimpulanku sendiri.
Dia terdiam. Seperti ingin memahami ceritaku. "Lalu, kalau tiba-tiba mereka memilih untuk menyelam?"
"Aku juga akan menyelam bersama mereka. Kita bisa menjadi kapal selam hidup."
"Dan kalau mereka tiba-tiba kelaparan dan ingin memakanmu?"
"Aku akan berpikir sesuatu. Pi saja berhasil berlayar satu perahu kecil bersama 450 pon harimau Bengal yang kelaparan," jawabku.
"Oh... baiklah. Kirimi aku kartu pos bila kamu sampai di Pulau Komodo dan sedang berencana pulang dengan menaiki mereka."
*Komodo dragons are found exclusively in Indonesia, on the island of Rinca and on several islands of the Lesser Sunda archipelago.[6] They prefer hot and dry places, and typically live in dry open grassland, savanna and tropical forest at low elevations. As poikilotherms, they are most active in the day, although they do exhibit some nocturnal activity. Komodo dragons are largely solitary, coming together only to breed and eat. They are capable of running rapidly in brief sprints (up to 20 kilometres per hour [12.4 miles per hour]), are excellent swimmers (may dive up to 4.5 metres [15 feet]),[15] and climb trees proficiently through use of their strong claws.[7] To catch prey that is out of reach, they may stand on their hind legs and use their tail as a support.[14] As Komodo dragons mature, their claws are used primarily as weapons, as their great mass makes climbing impractical.* -- en.wikipedia.org/wiki/Komodo_Dragon
No comments:
Post a Comment