Lagi-lagi hari cerah. Benar-benar cocok untuk liburan. Seperti sehari sebelumnya, kami cepat-cepat menuju ke Syahbandar. Hari ini, kami akan bermain air di sekitar Pulau Menjangan Kecil.
"Arusnya nggak terlalu keras," kata Mbak Ika.
Aku pernah membayangkan liburan seperti ini. Tanpa jadwal yang ketat, tanpa keharusan melakukan hal yang tidak aku senangi, dan bebas. Berenang-renang di laut, di antara pulau-pulau kecil. Ini mengingatkanku akan liburan yang kerap aku baca dalam buku cerita di masa kecilku. Bedanya, di sini tak akan ada perampok harta karun yang akan menyekap salah satu dari kami.
Letak Pulau Menjangan Kecil sedikit lebih jauh dari rumah apung Pak Joko. Kami tidak akan merapat ke dermaganya, karena hari ini kami akan menyelam kembali dan bila merapat, lautnya akan terlalu dangkal untuk menyelam. Mbak Ika dan Mas Nurul memilihkan daerah yang cukup dalam.
Hari ini, selain sertifikasi untuk Dhira, akan ada pula pelatihan navigasi bawah laut. Manto, Sidqi, dan Mas Nurul akan sibuk navigasi. Mbak Ika dan Dhira akan berlatih selam. Sedangkan aku... aku dan Zen akan bermain snorkling sepuasnya, belajar duck dive, menyelam tanpa alat, dan kalau bisa sekalian berenang ke pantai.
"Arusnya nggak terlalu keras," kata Mbak Ika.
Aku pernah membayangkan liburan seperti ini. Tanpa jadwal yang ketat, tanpa keharusan melakukan hal yang tidak aku senangi, dan bebas. Berenang-renang di laut, di antara pulau-pulau kecil. Ini mengingatkanku akan liburan yang kerap aku baca dalam buku cerita di masa kecilku. Bedanya, di sini tak akan ada perampok harta karun yang akan menyekap salah satu dari kami.
Letak Pulau Menjangan Kecil sedikit lebih jauh dari rumah apung Pak Joko. Kami tidak akan merapat ke dermaganya, karena hari ini kami akan menyelam kembali dan bila merapat, lautnya akan terlalu dangkal untuk menyelam. Mbak Ika dan Mas Nurul memilihkan daerah yang cukup dalam.
Hari ini, selain sertifikasi untuk Dhira, akan ada pula pelatihan navigasi bawah laut. Manto, Sidqi, dan Mas Nurul akan sibuk navigasi. Mbak Ika dan Dhira akan berlatih selam. Sedangkan aku... aku dan Zen akan bermain snorkling sepuasnya, belajar duck dive, menyelam tanpa alat, dan kalau bisa sekalian berenang ke pantai.
Pantai yang terletak tak begitu jauh dari kapal memang seperti memanggil-manggil. Akhirnya, dengan membawa bekal 3 gorengan, sebotol aqua, sebungkus rokok untuk Zen, dan segepok niat untuk aku, kami berenang ke pantai. Menyusuri karang dengan rumpunan bulu babi dan anemonnya. Kadang dasar laut begitu dangkal, hingga kami tak bisa menggerakkan fin tanpa menyentuh karang.
Pasir putih menyambut kami. Setelah menghabiskan bekal dan terlena dengan nyamannya pantai, terdengar teriakan dari arah kapal. Rupanya kapal sudah akan berangkat. Kami pun segera berenang lagi. Dan aku sedikit panik, takut tertinggal, karena berenangku tak secepat Zen.
Dari tempat itu, kami berpindah ke dermaga kecil Pulau Menjangan Kecil. Pulau tersebut memang kecil, dan sunyi. Hanya tampak dua atau tiga orang yang berada di pulau itu. Sebuah resort (sepertinya) sedang dibangun di areal pantai dekat dermaga. Pohon kelapa dan kerang-kerang putih menghiasi pantai pasir putihnya. Pasti menyenangkan bersantai di pantai, sambil mendengarkan lagu-lagu Jack Johnson, kesukaanku. Hm...
Pukul satu siang, kami beranjak pulang ke Pulau Karimunjawa. Lebih cepat dari biasanya. Aku bertanya-tanya kenapa.
"Lho...kan rombongan unit selam sampai di Karimunjawa," jawab Manto.
Oh... rupanya aku lupa. Hari ini, rombongan Unit Selam UGM sebanyak 30 peserta memang akan merapat di dermaga Karimunjawa. Manto dan Sidqi bertugas menjemput mereka.
Sorenya kami habiskan di daratan, berkenalan dengan anak Unit Selam dan Mas Jabrik. Sehabis makan malam di tempat Bu Ester (sotong lagi!), kami berangkat lagi ke dermaga, aku ingin membingkai malam, sementara Sidqi dan Zen snorkling malam-malam sambil mencari kacamata yang terjatuh dari kapal siang tadi.
No comments:
Post a Comment